PBB Gelar Debat Terbuka Pertama Soal Perang Israel-Hamas, AS Tolak Gencatan Senjata

25 Oktober 2023, 13:59 WIB
Serangan udara Israel terjadi di tengah memuncaknya kekerasan Israel dan Palestina di bagian selatan Jalur Gaza. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

PR DEPOK – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan debat terbuka pertama mengenai perang Israel-Hamas.

Dalam debat yang digelar PBB tersebut, sebagian besar anggotanya menyerukan gencatan senjata segera agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga Palestina di Tengah pemboman Israel yang tiada henti di Gaza.

Dewan beranggotakan 15 orang tersebut ini gagal menghasilkan resolusi yang akan mengakhiri kekerasan. Anggota tetapnya termasuk AS dan Rusia yang memiliki hak veto.

AS, sekutu paling setia Israel, pekan lalu memveto sebuah resolusi yang didukung oleh 12 anggota dewan lainnya yang menyerukan penghentian pertempuran, karena resolusi tersebut tidak cukup menekankan hak Israel untuk membela diri.

Baca Juga: Bansos Oktober 2023 Tak Kunjung Cair? Ternyata Ini Penyebabnya

Hampir 90 negara masuk dalam daftar pembicara untuk debat tersebut, termasuk sekitar 30 menteri luar negeri dan wakil Menteri.

Banyak di antara mereka yang menyuarakan seruan untuk gencatan senjata dan penghentian serangan terhadap warga sipil Palestina di tengah kehancuran yang meluas di Gaza dan meningkatnya jumlah korban tewas.

“Kami menyesali ketidakmampuan dewan ini dua kali untuk mengadopsi resolusi atau bahkan menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri perang ini,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: On Trending TikTok! Lirik Lagu Penjaga Hati - Nadhif Basalamah: Karna Bersamamu Semua Terasa Indah

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, berbicara atas nama 22 anggota Kelompok Arab di PBB, menuduh Israel menghancurkan Gaza dan menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan dalam menyerukan gencatan senjata segera.

Dia mendesak para diplomat untuk mengadopsi resolusi untuk menghentikan perang, mengutuk pembunuhan warga sipil di kedua belah pihak dan mencegah kelaparan serta hukuman kolektif terhadap warga Palestina.

“Dewan Keamanan harus mengambil sikap yang jelas untuk meyakinkan 2 miliar orang Arab dan Muslim bahwa hukum internasional akan diterapkan,” kata Safadi.

Baca Juga: Loker untuk Lulusan SMA di PT Reska Multi Usaha, Ini Syarat-syaratnya

Namun AS mengatakan pihaknya lebih menyukai resolusi kemanusiaan, yang dianggap kurang formal dan lebih pendek dibandingkan gencatan senjata.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta dewan tersebut untuk mendukung resolusi baru yang dipimpin AS itu.

Rancangan tersebut disebut akan membela “hak yang melekat pada semua negara” untuk membela diri sambil menyerukan kepatuhan terhadap hukum internasional. Hal ini akan mendukung kemanusiaan yang memungkinkan bantuan masuk, namun bukan gencatan senjata penuh.

Baca Juga: 5 Mie Ayam Super Enak di Bekasi Rating Tinggi, Kuah Kentalnya Susah Ditolak

Diplomat utama AS juga menekankan perlunya melindungi warga sipil Palestina.

“Israel harus mengambil semua tindakan pencegahan untuk menghindari kerugian terhadap warga sipil,” katanya.

Mereka menyebut bahwaresolusi kemanusiaan harus dipertimbangkan agar bantuan dapat mengalir ke Gaza dan memungkinkan warga sipil keluar dari bahaya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler