PR DEPOK - Sejumlah ahli PBB menyerukan gencatan senjata terhadap Palestina. Menurutnya, tindakan Israel bisa berisiko genosida atau pembantaian massal.
Sebagaiman diketahui, serangan Israel terhadap Palestina menewaskan lebih dari 9.000 orang. Korban jiwa kebanyakan berasal dari anak-anak dan wanita.
Diketahui, serangan Israel terhadap Palestina merupakan operasi militer balasan terhadap pasukan Hamas. Konflik tersebut memanas sejak 7 Oktober 2023 hingga kini.
"Kami tetap yakin bahwa rakyat Palestina berada pada risiko besar terjadinya genosida," ungkap sejumlah ahli PBB, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Simak Panduan Penting Keselamatan Saat Menggunakan Lift
Lebih lanjut, PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan harus dilakukan secepatnya. Pihak terkait, juga memastikan bantuan harus sampai kepada korban yang membutuhkan.
"Kami menuntut gencatan senjata kemanusiaan untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan," jelas pihak terkait.
Diungkap sejumlah ahli PBB, situasi Gaza berada di ambang kritis. Sebagaimana diketahui, Israel memborbardir tanpa henti.
Buntutnya, banyak warga mengalami luka, kelangkaan obat-obatan, bahan bakar, air bersih, dan lain sebagainya.
"Kami menyerukan Israel dan sekutunya untuk segera menyetujui gencatan senjata," sambung sejumlah ahli PBB.
Serupa dengan pendapat sejumlah kelompok independen PBB, tindakan Israel dianggap genosida oleh senior HAM PBB, Craig Mokhiber.
Menurutnya, PBB melihat pembantaian massal tersebut. Kendati begitu, organisasi yang dinaunginya dinilai lambat menangani permasalahan itu.
"Kita melihat genosida di depan mata. Namun, organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya," kata Craig.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok, 4 November 2023: Akan Muncul Seseorang yang Sepemikiran dan Mendukungmu
Disinggung soal genosida, Juru Bicara Sekretaris PBB, Stephane Dujarric tidak banyak berkomentar. Katanya, istilah pembunuhan secara massal tersebut hanya bisa dilakukan oleh peradilan PBB.***