Karma, Pemimpin Gereja Ini Positif Covid-19 Usai Salahkan Gay Jadi Biang Kerok Adanya Virus Corona

HM
12 September 2020, 07:10 WIB
Patriarch Filaret dari Gereja Ortodoks Ukraina Patriarki Kiev, yang menyalahkan pernikahan gay akibat penyebaran Covid-19, dinyatakan positif terpapar Covid-19.* /Dok. Orthodox Times./

PR DEPOK - Seorang pemimpin gereja ortodoks di Ukraina yang menyalahkan pernikahan sesama jenis (gay) atas penyebaran virus corona dikabarkan positif Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail, Patriarch Filaret harus dirawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs berita 112 International, pemimpin Gereja Ortodoks Ukraina berusia 91 tahun itu juga menderita gejala pneumonia.

Baca Juga: Jakarta PSBB Total, Rocky Gerung: Saya Usul Angkat Anies Jadi Menteri Penanganan Covid-19 Darurat

Dalam pernyataan yang diunggah di Facebook pada Jumat 4 September 2020, Patriarch Filaret masih menjalani perawatan usai dinytakan positif Covid-19.

Patriarch Filaret adalah salah satu pemimpin agama paling terkemuka di Ukraina, dan mengklaim memiliki 15 juta pengikut di antara 42 juta penduduknya.

Dia adalah tokoh terkenal di negara itu, namun setelah pernyataannya yang menyatakan homofobia, ia lalu dicopot dan dikucilkan.

Patriarch Filaret menyatakan virus corona merupakan hukuman Tuhan atas dosa manusia.

Baca Juga: Sindir Keras Anies Baswedan, Demokrat: Jika Mau Positif Covid-19 Turun, ga Usah Ada Test Harian

“Yang paling utama adalah saya menyebut pernikahan gay," ujar dia saat diwawancara di salah satu televisi di Ukraina, pada Maret 2020.

Pada 13 April 2020, sebuah kelompok Ukraina LGBT + menggugat Filaret atas komentarnya yang menyalahkan mereka terkait wabah di negara bekas Uni Soviet tersebut.

Kelompok Insight terpaksa mengambil langkah hukum karena pernyataan Filaret dianggap berpotensi memicu kekacauan dan diskriminasi.

"Kami hanya ingin mereka lebih bertanggung jawab di lain waktu, tujuan kami adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa tidak ada lagi tempat untuk pernyataan seperti itu dari para pemimpin gereja di Ukraina” ucap Ketua Insight, Oiena Shevchenko.

Baca Juga: Usai Dua Kali Vaksinasi, Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac Dinyatakan Positif Covid-19

Sementara itu, juru bicara Amnesty International Ukraina, Maria Guryeva juga menyayangkan atas apa yang dilakukan Filaret itu.

"Pernyataan seperti itu sangat berbahaya karena dapat menyebabkan peningkatan serangan, agresi, diskriminasi dan penerimaan kekerasan terhadap kelompok tertentu," kata Maria Guryeva.

Meski begitu, Patriarch Filaret bukanlah satu-satunya pemuka agama yang menyalahkan virus pada orang LGBT sejak pertama kali muncul di China akhir tahun lalu.

Menyikapi hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta untuk tidak menyebarkan disinformasi atau membuat stigma tertentu terkait Covid-19.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler