Imbas Gedung Putih Bebaskan Senjata ke Israel, Pembela Hak Asasi Manusia di AS Gelar Aksi 'Mogok Makan'

28 November 2023, 15:15 WIB
Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di AS gelar aksi 'Mogok Makan', imbas dari dibebaskannya senjata oleh Gedung Putih untuk Israel /Pixabay/12019

PR DEPOK - Anggota parlemen negara bagian dan pendukung hak-hak Palestina di AS yang bergabung dengan aktor dan advokat progresif pembela HAM, Cynthia Nixon melakukan aksi 'mogok makan' selama lima hari di luar gedung putih atas diberlakukannya pembebasan gedung putih untuk melancarkan senjata ke Israel.

 

Pada konferensi pers Senin, para aktivitis mengecam peran Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam mendukung serangan Israel ke Gaza dan menyerukan agar pertempuran segera diakhiri.

Namun seruan tersebut tidak dihiraukan oleh Joe Biden selaku pemimpin adikuasa dan sekutu Israel, Biden tetap teguh mendukung seruannya ke Israel.

Biden juga telah menjanjikan lebih dari 14 miliar bantuan tambahan ke Israel sebagai bentuk kontribusi terhadap kekerasan Israel.

Baca Juga: Prediksi Skor PSG vs Newcastle di Liga Champions Lengkap dengan Head to Head dan Prediksi Susunan Pemain

Pengunjuk rasa telah melakukan aksi ini sejak Senin kemarin, mereka menuntut agar perang segera dihentikan, di Gaza sudah lebih dari 14.800 warga Palestina tewas.

"Berapa banyak lagi warga Palestina yang harus dibunuh sebelum Anda menyerukan gencatan senjata Presiden Biden? kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi," tutur Iman Abid, salah satu penyelenggara Kampanye AS untuk Hak-Hak Palestina.

Berpindah pada pemimpin Israel, diketahui setelah gencatan senjata selama 4 hari dan pertukaran tawanan selesai, penjajah Israel masih akan terus melanjutkan pemboman dengan intensitas yang lebih besar setelah gencatan senjata berakhir.

Mereka telah memperingatkan warga Gaza utara agar tidak kembali lagi ke rumah mereka.

Baca Juga: Wajib Dicoba! 7 Warung Soto Paling The Best dan Banyak Dicari di Sragen, Ini Alamat dan Jam Bukanya

"Wilayah utara jalur Gaza adalah zona pertempuan dan dilarang untuk tinggal di sana," tutup juru bicara militer Israel Avichay Adree.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler