PR DEPOK - Kejadian tragis saat korban erupsi Gunung Marapi memohon pertolongan setelah terjebak dalam letusan mematikan yang menelan 11 nyawa dan menyisakan 12 orang lain yang masih belum ditemukan.
Video menggemparkan menunjukkan para korban erupsi Gunung Marapi, memohon pertolongan setelah terjebak dalam letusan akhir pekan lalu.
Masih tertutup debu vulkanik dan jelas terpukul, Zhafirah Zahrim Febrina yang berusia 19 tahun berbicara dengan putus asa melalui ponselnya dalam klip yang dibagikan oleh keluarganya.
"Ibu, tolong Ife," ujarnya.
Baca Juga: Tanda Bansos BPNT Desember 2023 Sudah Cair ke Rekening
"Inilah kondisi Ife sekarang," sambungnya.
Wanita muda ini kini berada di rumah sakit terdekat bersama ayah dan pamannya setelah terperangkap di gunung saat sedang melakukan perjalanan pendakian dengan 18 teman sekolahnya.
"Ia mengalami trauma luar biasa," kata ibunya, Rani Radelani, 39 tahun.
"Dia terpengaruh secara psikologis karena melihat luka bakarnya, dan dia juga harus menahan rasa sakit sepanjang malam," sambungnya.
Baca Juga: Viral Video TikTok Ibu-Ibu di Aceh Paksa Usir Pengungsi Rohingnya, Warganet Beri Reaksi Berbeda-Beda
Diketahui, Gunung Marapi meletus pada hari Minggu lalu dan membuat hampir 75 pendaki terjebak. Ada 26 orang yang belum dievakuasi, 11 di antaranya ditemukan tewas dan 12 masih belum ditemukan.
Korban terdengar kesulitan bernapas dan jelas merana saat menyampaikan pesan kepada orang-orang terkasih.
Setidaknya 11 pendaki ditemukan tewas setelah letusan Gunung Marapi, dan pencarian untuk menemukan 12 orang lain yang masih hilang dihentikan karena alasan keamanan.
Letusan melepaskan abu panas setinggi 3.000 meter ke udara. Otoritas telah meningkatkan peringatan ke tingkat kedua tertinggi dan melarang warga untuk mendekati kurang dari 2,9 kilometer dari mulut kawah karena kemungkinan adanya lava.
Baca Juga: Rekomendasi 6 Sate Kambing Terkenal, Paling Enak, dan Legendaris di Boyolali, Ini Alamatnya
Sementara pencarian berlanjut untuk menemukan 12 pendaki yang masih hilang, keluarga Febrina merasa lega bahwa dia termasuk yang beruntung.
Sebanyak 49 pendaki dievakuasi dari area tersebut setelah letusan, yang terjadi pada pukul 14.54 waktu setempat (07.54 waktu setempat).***