Network
PR DEPOK - Salah satu gunung berapi di Provinsi Sumatera Barat, kembali meletus pada Minggu, 3 Desember 2023, menyebabkan 67 orang pendaki terjebak di lereng gunung tersebut. Informasi ini disampaikan oleh Eka Damayanti, Pelaksana Harian Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar pada wartawan pada malam hari.
Dari total 67 orang pendaki yang terjebak, 13 orang melakukan pendakian melalui pintu Koto Baru, sementara 54 orang lainnya melalui Pintu Batu Palano Kabupaten Tanah Datar. Hingga saat ini, 28 orang telah berhasil dievakuasi, namun 39 orang masih tertahan dan dalam proses evakuasi yang terus dilakukan.
Tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat, TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), dan masyarakat setempat bekerja sama untuk melakukan evakuasi terhadap para pendaki yang masih terjebak di beberapa titik pendakian. Upaya ini dilakukan dengan mempertimbangkan potensi gempa susulan yang dapat terjadi pasca erupsi.
Gunung Marapi meletus pada pukul 14.54 WIB dengan amplitudo letusan mencapai 30 milimeter dan durasi selama 4 menit 41 detik, berdasarkan data di pos pemantauan. Sejak saat itu, status Gunung Marapi dinaikkan menjadi waspada, memicu respons cepat dari pihak berwenang untuk melindungi keselamatan pendaki.
Baca Juga: 7 Bakso Paling Enak di Tegal, Warungnya Viral dengan Rating Tinggi, Lokasinya di Sini
Eka Damayanti juga mengingatkan masyarakat dan pendaki untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang dapat terjadi. Informasi terkini terkait proses evakuasi dan perkembangan situasi Gunung Marapi dapat diakses melalui saluran resmi BKSDA Sumatera Barat dan instansi terkait lainnya.
Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali mengalami erupsi pada hari Minggu, 3 Desember 2023, tepat pukul 14.53 WIB.
Kabar erupsi ini juga dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang memantau aktivitas gunung tersebut. Erupsi terjadi di area yang sama yang sebelumnya telah menjadi pusat perhatian akibat potensi aktivitas vulkanik.
Baca Juga: Penyebab Lidah Berwarna Kuning, Ada Indikasi Kondisi Medis Tertentu? Simak Cara Ampuh Mengatasinya
