Network
PR DEPOK - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap modus grooming atau manipulasi seksual pada anak, yang kerap terjadi dalam gim daring.
Nahar, Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, mengingatkan bahwa para pelaku seringkali menggunakan akun palsu dengan foto profil yang menarik untuk memancing informasi pribadi anak-anak.
"Para pelaku biasa menggunakan akun palsu dengan foto profil menarik. Jika seseorang meminta informasi pribadi, itu bisa menjadi tanda bahaya." tutur Nahar dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: PKH Tahap 2 Sudah Cair Dimana Saja? Intip Informasi Pencairan dan Cara Mencairkan Bansos Disini
Untuk itu, KemenPPPA mendorong orang tua untuk segera melaporkan jika mengetahui adanya kejahatan grooming. Beberapa modus operandi yang sering digunakan dalam permainan daring adalah:
1. Memberikan Hadiah Virtual: Pelaku seringkali memberikan hadiah berupa alat tukar (voucher) dalam permainan untuk membangun hubungan dengan anak.
2. Memberikan Atensi Berlebihan: Pelaku akan memberikan perhatian dan berinteraksi secara intens dengan anak, bahkan memberitahu cara menyelesaikan permainan.
3. Meminta Informasi Pribadi: Salah satu tanda bahaya adalah saat pelaku mulai meminta kontak pribadi, foto, atau bahkan lokasi tempat tinggal anak.
Baca Juga: Sudah Tanya Soal Kekasih, Gading dan Gisel Tak Kompak Beri Izin Gempi Punya Pacar
