Gigit Majikannya hingga Tewas, Seekor Anjing Ditembak Petugas Bersenjata Api

23 September 2020, 19:08 WIB
Branson Anjing Agresif yang Dilaporkan Telah Menyerang Tuannya. /Dok.Daily Mail /

PR DEPOK - Seekor anjing agresif dilaporkan menganiaya pemiliknya hingga tewas.

Diketahui korban merupakan pria berusia 35 tahun, dan sebelumnya dilaporkan pingsan karena epilepsi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Daily Mail, anjing agresif yang menyerang tuannya hingga tewas itu akhirnya dibunuh oleh polisi setelah menolak untuk meninggalkan tuannya.

Untuk diketahui Jonathan Halstead meninggal di dalam rumahnya di Shaw, dekat Oldham, Inggris setelah anjing miliknya bernama Bronson menjadi sangat tertekan dan menggigitnya beberapa kali ketika dia menderita kejang pada bulan Januari.

Baca Juga: Tangkal Aksi Peretasan dan Kebocoran Data, Jawa Barat Bentuk Tim Keamanan Siber

Serangan tersebut menyebabkan cedera leher parah pada Jonathan Halstead, sebelum menyeret tuannya tersebut ke bawah tempat tidur dan bertindak agresif terhadap paramedis dan ayahnya ketika mereka berupaya mendekat.

Setelah upaya mereka buntu, seorang petugas bersenjata api dipanggil ke rumah yang ditempati Halstead dengan orang tuanya di Greater Manchester hingga akhirnya Bronson ditembak mati oleh petugas.

Jonathan Halstead dikabarkan meninggal sebelum dilarikan ke rumah sakit, pemeriksaan menyatakan bahwa kematiannya merupakan akibat dari luka gigitan yang dilakukan di lehernya oleh anjing miliknya itu.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Poster Caleg PKS yang Mempromosikan dan Mengajak Pendukungnya Berpoligami

Lebih lanjut Richard selaku ayah dari Jonathan Halstead pemilik anjing tersebut memberi tahu pihak pengadilan Koroner Rochdale bahwa dirinya tidak percaya Bronson yang telah menyebabkan kematian putranya itu.

Dirinya menilai anjing yang dimiliki oleh Jonathan Halstead itu secara umum memiliki temperamen yang baik.

Selain itu, dia mengingat sebuah peristiwa yang menimpa mereka, dirinya menggambarkan bagaimana ia mendengar suara dahsyat pada tanggal 29 Januari saat dia dan putranya itu bersiap untuk melakukan perjalanan ke Shaw.

Baca Juga: Sidang Perdana Jaksa Pinangki, Didakwa Tiga Pasal Berlapis Sekaligus

"Saya berada di kamar saya untuk berpakaian, dan saya baru saja mendengar suara yang luar biasa dan reaksi langsung saya adalah Jonathan telah fit meskipun saya pikir saya segera tahu ada sesuatu yang berbeda tentang itu," kata Richard.

Pada kesempatan tersebut Richard menceritakan secara lengkap kala Jonathan terbaring di atas lantai.

"Dia terbaring benar-benar tegak diam di lantai. Biasanya jika Jonathan sedang fit, Bronson biasa menggonggong padanya dan mencoba mendapatkan tanggapan darinya dan sebelumnya saya menemukan cara yang paling tidak bermasalah adalah membiarkan Bronson menggonggong daripada mengganggu karena tampaknya membuatnya lebih marah," ujar Richard.

Baca Juga: Dendam dengan Kematian Sang Ayah, Anak Lelaki Ini Habiskan Waktu Selama 17 Tahun Demi Kejar Pelaku

Lebih dari itu, Richard merasa adanya kejanggalan pada anjing yang dimiliki oleh putranya itu.

"Namun pada kesempatan ini Bronson tampak sangat tertekan dan berusaha menarik Jonathan ke bawah tempat tidur," ucapnya.

Ia pun mengatakan bahwa dirinya tak pernah berpikir bahwa Bronson akan melukai anaknya secara brutal.

Baca Juga: Kaji Pembangunan Segitiga Emas Rebana, Ridwan Kamil: Potensi Serap 5 juta Tenaga Kerja

"Saya tidak berpikir motifnya selalu untuk melukai tetapi saya tidak bisa membuat Bronson pergi karena dia hanya ingin tinggal bersama Jonathan," lanjutnya.

Richard kemudian menghubungi polisi dan paramedis, sebelum kembali ke atas untuk menemukan Bronson berbaring di sisi Jonathan Halstead dan menjilat dadany, lebih lanjut ia mengatakan bahwa Bronson menunjukkan agresi lagi jika dirinya pindah ke kamar.

Richard mengatakan bahwa dirinya tidak berpikir bahwa Bronson ingin menyakiti Jonathan Halstead, ia menilai Jonathan Halstead telah tewas pada saat itu.

Baca Juga: Iqbaal Ramadhan Ucapkan Selamat Ultah pada Kekasih Zidny Lathifa, Warganet: Atiku Ambyarrrrr!

"Tapi aku tidak bisa masuk ke kamar, tidak ada dari kita yang bisa masuk ke kamar untuk memindahkan Jonathan. Bronson begitu protektif dan tidak akan membiarkan siapa pun mendekatinya," sambung Richard.

Selain itu, Richard menduga bahwa anaknya telah tewas sebelum digigit oleh Branson.

"Kesan saya adalah bahwa Jonathan sudah mati sebelum dia digigit. Itu hanya cara dia jatuh dan berat saat dia jatuh dan kerasnya benturannya ke lantai membuatku berpikir seperti itu," ucapnya.

Baca Juga: Meski Tak Ada Dukungan dari AS, Rusia, dan Tiongkok, WHO Resmi Jalankan Program Vaksin Covid-19

Ia mengatakan bahwa kejadian nahas tersebut merupakan pengalaman yang sangat mengerikan.

"Ini merupakan pengalaman yang sangat mengerikan bagi seluruh keluarga dan saya yakin bagi polisi, petugas, dan paramedis yang datang," kata Richard.

Dalam kesempatan tersebut Richard berterima kasih atas tindakan yang telah diupayakan oleh petugas.

Baca Juga: Digandrungi Gamer di Dunia, Gim Among Us Cetak Rekor Pengunduhan, Terbanyak di AS

"Saya hanya ingin mencatat rasa terima kasih saya atas cara mereka menanggapi dan atas kebaikan serta pertimbangan mereka setiap saat sejak saat itu," ujarnya.

Untuk diketahui dalam pemeriksaan, Jonathan Halstead menderita epilepsi sejak dia berusia 11 tahun, dirinya dikabarkan mengadopsi Bronson ketika masih kecil pada tahun 2013.

Richard mengatakan kepada pengadilan bahwa selama penyitaan sebelumnya, Bronson akan menggonggong padanya dan mencoba mendapatkan tanggapan darinya.

Baca Juga: Arief Poyuono Tuding Anies Baswedan Ikut Andil dalam Mandeknya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sedangkan dalam penyelidikan yangdilakukan oleh Polisi mengungkapkan bahwa Jonathan Halstead sebelumnya memiliki anjing lain yang lebih kecil bernama Sasha, diketahui anjing tersebut telah dikebumikan pada tahun 2018 setelah diserang oleh Bronson.

Petugas menyelidiki insiden tersebut tetapi pada saat itu Bronson tidak dianggap menimbulkan risiko yang lebih luas bagi keselamatan publik.

Kenneth Blain dari Kepolisian Greater Manchester menyatakan bahwa salah satu petugas yang berada di atas untuk melihat Jonathan Halstead di kamar tidur melihat Bronson bertindak agresif.

Baca Juga: Kembali Pecah Rekor, Kasus Positif Covid-19 per Rabu 23 September 2020 Bertambah 4.465 Orang

Lebih lanjut ia mengatakan bawa petugas tidak dapat menemui Jonathan Halstead di kamar tidur dan meminta petugas bersenjata api untuk membantu.

Lebih lanjut ia juga menyebutkan bahwa petugas telah mencoba untuk mengalihkan perhatian anjing tersebut dengan makanan dan perintah namun pada akhirnya untuk menghilangkan ancaman itu, Bronson harus ditembak oleh petugas dengan senjata api.

Sementara itu Ahli patologi Sami Titi mengatakan penyebab medis kematian Halstead adalah cedera leher yang parah dan gigitan anjing, yang disebabkan oleh epilepsi.

Baca Juga: Dituduh Sengaja Sebarkan Covid-19 ke Dunia, Xi Jinping: Jangan Ada Negara yang Politisasi Virus!

"Halstead kemungkinan besar menderita episode kejang yang menyebabkan anjing menjadi gelisah dan menyerangnya yang menyebabkan luka fatal," tutur Sami.

Ia menilai bahwa anjing tersebut telah menunjukkan perilaku cemas sebelumnya ketika Jonathan Halstead dalam keadaan epilepsi.

Dirinya pun mengatakan bahwa tidak masuk akal bila Jonathan Halstead mengalami kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan karena epilepsinya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler