Serangan Iran ke Israel Tanda Awal Perang Dunia III? Ini Pendapat Para Ahli

17 April 2024, 09:25 WIB
Rudal yang diluncurkan Iran ke Israel pada 14 April 2024. /Reuters/Ronen Zvulun/

PR DEPOK - Di dunia yang semakin berbahaya dalam beberapa tahun terakhir, skenario mimpi buruk Perang Dunia III semakin menjadi perhatian publik.

Setelah serangan Iran ke Israel, sekutu internasional menyarankan untuk menahan diri.

Di sisi lain, Rusia terus memperoleh keuntungan di Ukraina. Jadi apakah kita berada di titik puncak Perang Dunia yang lain? Begini pendapat para ahli seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Skynews, Rabu, 17 April 2024.

Awal tahun ini, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps memperingatkan bahwa dunia akan dilanda perang yang melibatkan Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Iran dalam lima tahun ke depan dan kita sedang bergerak dari dunia pascaperang ke sebelum perang.

Baca Juga: Megawati Serahkan Surat ‘Amicus Curiae’, Ganjar: Momentum Kembalikan Marwah MK

Kelegaan yang dirasakan pada akhir Perang Dingin di akhir tahun 80an telah digantikan dengan meningkatnya kekhawatiran atas invasi Rusia ke Ukraina, dan adanya protes atas bencana kemanusiaan di Gaza .

Tatanan Internasional Sedang Rusak

Peneliti Kebijakan Senior Di Lembaga Pemikir Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri Hugh Lovatt membantah bahwa kita sedang menuju Perang Dunia III.

Baca Juga: 5 Jenis Bansos yang Dikabarkan Cair di Tahun 2024, Berikut Daftar Lengkapnya

“Berita yang meyakinkan adalah kita tidak sedang menuju Perang Dunia Ketiga,” katanya.

Meskipun ada konflik dalam ketegangan di berbagai wilayah, seperti Ukraina, Timur Tengah, hingga Asia-Pasifik, semuanya “terpisah dan tidak berhubungan”.

“Perang Gaza telah berlangsung selama enam bulan dan mendorong eskalasi regional, pembalasan Iran terhadap Israel hanyalah contoh terbaru dari hal ini,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Tempat Nasi Goreng Populer Rating Tinggi di Purwakarta, Nasgornya Lezat Menggoyang Lidah

Meski demikian, terdapat implikasi bagi komunitas internasional, termasuk Inggris, misalnya dalam hal serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah dan dampaknya terhadap perdagangan global.

Oleh karena itu, ada risiko bahwa pasukan Inggris akan terjebak dalam konflik di Timur Tengah.

“Kita perlu melihat risiko-risiko ini dalam konteks tertentu, yaitu risiko-risiko ini memang berdampak pada Inggris, namun bukan risiko-risiko yang ada,” ujar Hugh.

Baca Juga: Idap BIID, Pria Asal Kanada Merasa Trauma dengan Dua Jari di Tangan Kirinya hingga Minta Dipotong

"Hal ini juga terjadi pada saat tatanan internasional sedang kacau, berada di bawah tekanan yang besar. Ini adalah sesuatu yang patut kita khawatirkan," katanya menambahkan.

Sementara Deborah Haynes, editor keamanan dan pertahanan Sky News menjelaskan, sudah ada potensi pemicu Perang Dunia III mengingat besarnya gejolak yang mengguncang berbagai belahan dunia, khususnya di Ukraina dan Timur Tengah.

Hal ini tidak berarti eskalasi konfrontasi global tidak bisa dihindari, namun bisa dibilang hal ini lebih mungkin terjadi saat ini dibandingkan kapanpun sejak berakhirnya perang dunia terakhir.

Baca Juga: Mau Balik ke Kota Perantauan? Catat Ini Daftar Nomor Telepon Penting, Termasuk Call Center Jalan Tol

Keputusan Iran untuk meluncurkan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel semakin meningkatkan risikonya.

Israel telah berjanji untuk memberikan tanggapan meskipun sekutu-sekutunya, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, mendesak agar mereka menahan diri terutama karena mereka membantu memastikan sebagian besar amunisi yang masuk diledakkan dari langit sebelum menimbulkan kerusakan di lapangan.

Jika Israel memilih untuk membalas, krisis ini masih dapat diatasi jika serangan balasannya dibatasi dan respons Iran lebih lanjut yang dipicu oleh serangan tersebut juga dapat diatasi. Tapi itu adalah dua hal yang besar.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Makan di Jember yang Hits dan Ramai Terus, Banyak Pilihan Menu Enak

Selain itu, setiap kali tindakan militer terbatas sekalipun dilakukan, terdapat risiko kesalahan atau kesalahan perhitungan yang mengarah pada eskalasi perang regional yang tidak terkendali.

Selain itu, apa yang terjadi di Timur Tengah juga mempunyai dampak global, terutama karena Iran didukung oleh Rusia dan memiliki hubungan dekat dengan Tiongkok, sementara sekutu terkuat Israel, dipimpin oleh AS, sebagian besar adalah negara-negara Barat.

Hal ini berarti krisis ini akan menempatkan negara-negara otoriter melawan negara-negara demokrasi, seperti halnya perang yang terjadi di Eropa.

Baca Juga: Info Terkini Tanggal Pencairan KLJ Tahap 2 2024

Dari sisi yang lain, keberhasilan Vladimir Putin di Ukraina mungkin akan memberi keberanian pada presiden Rusia, yang negaranya berada dalam kondisi “perang total”, untuk menguji kekuatan aliansi NATO dengan menyerang negara anggotanya.

Sekali lagi, hal ini akan menciptakan perang langsung antara Moskow yang otoriter, yang dipersenjatai oleh Iran, Korea Utara dan juga dengan bantuan dari Tiongkok, melawan aliansi NATO Barat.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler