Sebut Dokter Ambil Untung dari Covid-19, Donald Trump Dikecam Organisasi Medis

31 Oktober 2020, 14:41 WIB
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat. /instagram.com/realdonaldtrump

PR DEPOK - Saat rapat umum di Michigan pada Jumat, 30 Oktober 2020 Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengulangi klaim yang luar biasa dan tidak berdasar bahwa dokter Amerika mengambil untung dari kematian akibat Covid-19.

"Anda tahu, dokter kami mendapatkan lebih banyak uang jika seseorang meninggal karena Covid," kata Donald Trump seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari New York Times Sabtu, 31 Oktober 2020.

"Bersama kami, jika ragu, pilih Covid," ujarnya.

Baca Juga: NASA Rilis Rekaman Suara Misterius dari Luar Angkasa, Indikasi Ada Kehidupan Lain?

Dengan cepat, para profesional dan organisasi medis mengecam komentar tersebut dan memuji pekerjaan perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.

Banyak di antaranya telah mempertaruhkan nyawa dan mengkhawatirkan kesehatan keluarga mereka saat mereka merawat orang-orang yang terinfeksi virus corona.

"Pernyataan bahwa dokter di tengah krisis kesehatan masyarakat, menghitung keuntungan dari lebih banyak pasien Covid-19 adalah tuduhan yang berbahaya, keterlaluan, dan sepenuhnya salah arah," kata Susan R Bailey Presiden American Medical Asosiasi dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Baca Juga: Diperpanjang hingga Akhir November 2020, Berikut Cara Daftar BLT UMKM Depok

"Daripada menyerang kami dan melontarkan tuduhan tak berdasar kepada dokter, para pemimpin kami harus mengikuti ilmu pengetahuan dan mendorong kepatuhan pada langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kami tahu berhasil. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan berlatih menjaga jarak fisik," ujarnya.

Klaim menyesatkan tentang jumlah kematian yang meningkat terkait dengan virus corona muncul pada awal April.

Kasus virus corona meningkat di Michigan ketika gelombang infeksi ketiga menyebar ke seluruh negeri.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah dan Fasilitas Umum di Sukabumi

Pekan ini, tercatat kenaikan 91 persen kasus baru dari rata-rata dua pekan sebelumnya.

Selain itu, Donald Trump juga membuat klaim palsu serupa tentang dokter saat rapat umum kampanye pada 24 Oktober di Wisconsin, negara bagian lain yang mengalami lonjakan kasus bulan ini.

Ketika Donald Trump mengatakan bahwa, "dokter mendapatkan lebih banyak uang dan rumah sakit mendapatkan lebih banyak uang" untuk pelaporan lebih banyak kematian karena virus corona.

Baca Juga: Pindahkan Patung Donald Trump ke Tempat Sampah, Madame Tussauds Angkat Bicara

Hal tersebut memicu reaksi keras dari berbagai organisasi termasuk Society of Hospital Medicine, Council of Medical Speciality Societies, dan American College of Obstetricians and Gynecologists.

Sementara itu, American College of Emergency Physicians mengatakan dalam sebuah pernyataan, klaim tak berdasar ini tidak hanya merugikan para pahlawan perawatan kesehatan di AS, tetapi juga menyebarkan kesalahan informasi yang berbahaya.

"Hal itu dapat menghalangi upaya bangsa kita untuk mengendalikan pandemi dan memungkinkan negara kita untuk kembali normal," tulisnya.

Baca Juga: Partai Republik Pro Bisnis, SBY Sebut Ada Tokoh di Pemerintahan Jokowi Berharap Donald Trump Menang

Diketahui, selama kampanye, presiden sering menyatakan bahwa virus itu sudah tidak ada, bahkan ketika jumlah kasus melonjak.

Donald Trump juga pernah menyerang gubernur Demokrat dan pejabat lokal lainnya karena menjaga pembatasan kesehatan masyarakat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler