Umumkan Vaksin Buatannya Efektif Lebih dari 90 Persen, Pfizer Segera Ajukan Izin Darurat BPOM

10 November 2020, 14:20 WIB
Ilustrasi vaksin. /Pexels/Cottonbro

PR DEPOK  Baru-baru ini, perusahaan pembuat obat Pfizer mengumumkan hasil analisis awal terkait uji coba vaksin Covid-19.

Mereka menyampaikan bahwa vaksin yang tengah dikembangkannya berpotensi sangat efektif untuk mencegah Covid-19.

Pfizer, yang mengembangkan vaksin bersama dengan produsen obat Jerman, BioNTech, hanya merilis detail yang jarang ditemukan dari uji coba vaksin sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Proyek Fiktif PT Waskita Karya, KPK Panggil Anggota DPR Fraksi PDIP

Perusahaan ini memperlihatkan hasil uji coba yang didasarkan pada tinjauan formal pertama dari data oleh panel ahli luar.

Dalam data yang dirilis, Pfizer mengungkap bahwa hasil analisis mereka menunjukkan vaksin yang tengah dikembangkannya memiliki tingkat keefektifan hingga lebih dari 90 persen.

Dalam uji cobanya, vaksin ini mampu mencegah Covid-19 pada relawan dalam uji coba mereka.

Baca Juga: Massa Penjemput HRS Mulai Bubarkan Diri, Sejumlah Fasilitas Bandara Soetta Alami Kerusakan

Disampaikan oleh pihak perusahaan, jika hasil uji coba yang baik ini bertahan, maka mereka meyakini bahwa tingkat perlindungan vaksin tersebut akan setara dengan vaksin anak-anak, seperti untuk penyakit campak yang sangat efektif.

Pihak Pfizer pun mengklaim bahwa hingga saat ini mereka belum menemukan masalah keamanan vaksin yang serius selama uji coba.

Dengan hasil analisis vaksin ini, Pfizer berencana untuk mengajukan izin darurat dari Food and Drug Administration (FDA) atau BPOM untuk vaksin dua dosis yang tengah dikembangkannya.

Baca Juga: Sebut Kasus Lama Rizieq Shihab Sudah Dapat SP3, Refly: Jadi Tidak Akan Ditangkap, Kecuali...

Pengajuan izin tersebut akan dilakukan setelah perusahaan tersebut dapat mengumpulkan data keamanan selama dua bulan yang diwajibkan oleh pihak BPOM setempat.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari New York Times, jika semua berjalan lancar, pihak Pfizer meyakini bahwa di akhir tahun 2020, perusahaan tersebut akan dapat menghasilkan dosis yang cukup untuk vaksinasi 15 juta hingga 20 juta orang.

“Ini adalah momen bersejarah. Ini adalah situasi yang mengerikan, pandemi, dan kami telah memulai jalur dan tujuan yang belum pernah dicapai oleh siapapun untuk menghasilkan vaksin dalam satu tahun,” ujar Kathrin Jansen, Wakil Presiden Senior sekaligus Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin di Pfizer.

Baca Juga: Dapatkan Temuan 'Efek Merugikan', Brasil Tunda Uji Klinis Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Biotech

Dengan hasil analisis tahap akhir uji coba ini, Pfizer menjadi perusahaan pertama yang mengumumkan hasil positif dari uji coba vaksin tahap akhir.

Terkait vaksin buatan Pfizer ini, pihak Operation Warp Speed, yang merupakan upaya kerjasama untuk mempercepat vaksin dipasarkan, sempat menjanjikan Pfizer dana sebesar 1.95 miliar dolar agar perusahaan obat tersebut mengirimkan 100 juta dosis kepada pemerintah federal.

Vaksin yang diminta oleh kerjasama yang diusung oleh pemerintahan Donald Trump itu selanjutnya akan dibagikan kepada warga Amerika secara gratis.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan Saat Pandemi, 6 Lagu Wajib Nasional Aransemen Terbaru Ini Bisa Jadi Pilihan

Akan tetapi, Kathrin Jansen menegaskan bahwa perusahaannya tidak ingin terlibat dalam politik kepresidenan, dan bahwa perusahaan Pfizer tidak akan mengambil uang federal untuk membantu membayar penelitian dan pengembangan mereka.

“Kami tidak pernah menjadi bagian dari Operation Warp Speed. Kami tidak pernah mengambil uang dari pemerintah AS, atau dari siapapun,” ujar Jansen pada Senin, 9 November 2020 waktu setempat.

Lebih lanjut, Jansen menegaskan bahwa pengumuman yang diberikan oleh pihak Pfizer tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden AS.

Baca Juga: Imbas Kerumunan Massa Penjemput Habib Rizieq, Transjakarta Alihkan Rute

“Kami selalu mengatakan bahwa sains mendorong cara kami berperilaku, bukan politik,” tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler