2.153 Masyarakat Jepang Meninggal pada Bulan Oktober, Bukan karena Covid-19 Melainkan Bunuh Diri

- 29 November 2020, 09:54 WIB
Ilustrasi masyarakat Jepang.
Ilustrasi masyarakat Jepang. /cegoh/Pixabay

 

PR DEPOK – Saat ini, Jepang sedang berjuang dengan krisis kesehatan mental ketika pandemi virus corona melanda dunia.

Sepanjang tahun 2020, hanya dalam satu bulan, di Jepang, lebih banyak orang yang meninggal karena bunuh diri daripada akibat terpapar Covid-19.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Fox News, Badan Kepolisian Nasional mengatakan angka bunuh diri melonjak menjadi 2.153 pada Oktober, dengan lebih dari 17.000 orang bunuh diri di tahun 2020 hingga saat ini.

Baca Juga: Survei SMRC Tunjukkan Mayoritas Publik Tak Ingin Tunda Pilkada 2020 Meski Digelar Saat Pandemi

Sebagai perbandingan, kurang dari 2.000 orang di negara itu meninggal karena Covid-19 pada tahun 2020.

Para ahli mengatakan pandemi telah memperburuk masalah kesehatan mental karena penguncian yang berkepanjangan, isolasi dari anggota keluarga, pengangguran dan masalah keuangan lainnya, serta kurangnya struktur sekolah.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Jepang, Katsunobu Kato mengumumkan bahwa pemerintah tengah melakukan upaya untuk membantu orang-orang yang memiliki masalah mental.

Baca Juga: GP Ansor Kecam Keras Tindakan Pembunuhan dan Pembakaran Rumah di Sigi

"Kami perlu menghadapi kenyataan secara serius," ujar Katsunobu Kato.

Diketahui, jumlah kasus bunuh diri di Jepang meningkat pada Oktober selama empat bulan berturut-turut ke level tertinggi dalam lebih dari lima tahun.

Menurut data awal kepolisian, jumlah total kasus bunuh diri untuk Oktober adalah 2.153, meningkat lebih dari 300 dari bulan sebelumnya dan penghitungan bulanan tertinggi sejak Mei 2015.

Baca Juga: Kebutuhan Subsidi Pupuk Meningkat di Masa Tanam, DPR Sarankan Evaluasi Agar Distribusi Tepat Sasaran

Dari kasus Oktober, 851 adalah perempuan, meningkat 82,6 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun 2019. Angka bunuh diri oleh laki-laki naik 21,3 persen.

Para aktivis mengatakan, kasus bunuh diri terus menurun hingga Juli, tetapi kemudian dampak ekonomi dari wabah virus corona melanda rumah tangga dan jumlahnya mulai meningkat lagi.

Berdasarkan sejarah, Jepang memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara G7.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Masih Tinggi, Bupati Ciamis: ASN Tidak Boleh Keluar Daerah

Tetapi ketika kasus bunuh diri mencapai puncaknya 34.427 pada tahun 2003, pemerintah mengambil langkah kebijakan dengan membuat program pencegahan bunuh diri yang komprehensif yang diluncurkan pada tahun 2007.

Melalui kombinasi upaya pemerintah dan perusahaan yang termasuk mengidentifikasi kelompok berisiko, membatasi waktu lembur, dan mempermudah mendapatkan konseling, angka bunuh diri menurun menjadi lebih dari 20.000 orang pada tahun lalu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Fox News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x