Network
PR DEPOK - Otoritas obat-obatan Australia menyatakan bahwa pihaknya menargetkan kajian vaksin Covid-19 Pfizer selesai pada Januari 2021.
Target tersebut ditentukan agar rencana memulai vaksinasi tetap sesuai dengan jadwal pada Maret 2021.
Hal itu disampaikan oleh otoritas obat-obatan Australia pada Kamis, 3 Desember 2020.
Baca Juga: Sinopsis Jumanji: Welcome to the Jungle, Petualangan 4 Kawan yang Terjebak dalam Sebuah Vidio Gim
Kepala Administrasi Kebutuhan Terapeutik Australia (TGA), John Skerritt, di Canberra, mengungkapkan terus berupaya agar tercapainya target tersebut.
John Skerritt mengatakan bahwa dirinya telah meminta para staf di lembaganya untuk tidak merencanakan liburan dahulu demi mencapai target kajian ini.
"Staf saya telah diberi tahu untuk menyingkirkan dahulu baju renang dan handuk mereka, dan bekerja secepat mungkin namun juga secara mendalam," kata Skerritt seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Indonesia Masih Alami Krisis Akibat Covid-19, Presiden Jokowi Tekankan BI Buang Ego
Pada Rabu, 2 Desember 2020, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS).
Vaksin Pfizer adalah satu dari empat kandidat vaksin Covid-19 yang dibeli oleh Australia, selain vaksin dari Novanax, AstraZeneca, dan CSL yang harus terbukti berhasil dalam uji klinis.
