Akui Ingin Miliki Hubungan Baik, Tapi Turki Tak Bisa Terima Perlakuan Israel terhadap Palestina

- 26 Desember 2020, 18:59 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Geralt/Pixabay

Selain itu, baru-baru ini Turki juga mengkritik pemulihan hubungan yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) Israel dan empat negara muslim lainnya.

Merespons pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengomentari pernyataan Erdogan.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Ikatan Cinta 26 Desember, Elsa Gelisah Takut Semua Rahasianya Terbongkar

Seperti diketahui, Israel telah meresmikan hubungan dengan empat negara muslim tahun ini, di antaranya Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Dikatakan pada hari Rabu bahwa pihak Israel kini tengah berupaya untuk menormalisasi hubungan dengan negara muslim kelima, bisa saja terjadi kepada negara-negara di Asia.

Pemerintah Turki mengecam kesepakatan yang ditengahi AS, dan Erdogan sebelumnya mengancam akan menangguhkan hubungan diplomatik dengan UEA serta menarik utusannya.

Baca Juga: Sinopsis The Hateful Eight, Aksi Adu Tembak 8 Orang Koboi Mempertahankan Hidup di Tengah Badai Salju

Turki juga mengecam keputusan Bahrain untuk meresmikan hubungan baik dengan Israel sebagai pukulan bagi upaya untuk membela perjuangan Palestina.

Di sisi lain, masyarakat Palestina melihat kesepakatan yang ditengahi AS sebagai bentuk pengkhianatan terhadap permohonan lama bahwa Israel pertama kali memenuhi permintaan mereka untuk menjadi negara bagian.

Sebagai informasi, pada tahun 2018, Turki dan Israel saling mengusir duta besar setelah pasukan Israel menewaskan puluhan warga Palestina dalam bentrokan yang terjadi di perbatasan Gaza.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x