"Daun ganja, jika dicampur ke dalam makanan atau dalam jumlah sedikit, bisa membantu pasien cepat pulih dari penyakitnya," kata Pakakrong Kwankao, pemimpin proyek di rumah sakit itu, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.
"Daun ganja dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat orang tidur nyenyak, juga meningkatkan suasana hati lebih baik," sambungnya.
Baca Juga: Video yang Beredar dengan Narasi Polisi Tendang HRS, Refly Harun: Saya Dapat Klarifikasi dari FPI
RS ini memang dikenal sebagai pelopor di Thailand dalam mempelajari ganja dan kemampuannya menghilangkan rasa sakit dan lelah.
Sebelumnya, pada 2017, Thailand jadi negara di Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja untuk kebutuhan medis.
Sejak saat itu, Thailand sudah membuka banyak klinik medis yang menggunakan mariyuana.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: 48 Warga Korsel Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Vaksinasi Covid-19, Ini Faktanya
Restoran tersebut menawarkan berbagai menu dengan campuran ganja, seperti sup babi bahagia, roti goreng dengan daging babi dan daun ganja, salad daun ganja renyah yang disajikan dengan daging babi giling dan cacahan sayuran.
"Saya belum pernah konsumsi ganja sebelumnya, rasanya aneh tapi lezat," kata seorang pembeli, Ketsirin Boonsiri.
Sementara itu, Nattanon Naranan mengatakan, bahwa rasa daun ganja mirip dengan sayuran biasa, tapi efek sampingnya berbeda.