Disebut sebagai 'Mesin Bayi', Pemerintah China Paksa Wanita Muslim Uighur Operasi Pengangkatan Rahim

- 15 Januari 2021, 19:21 WIB
Ilustrasi bendera China.
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/Chicken Online.

PR DEPOK - Beberapa waktu lalu, Kedutaan Besar (Kedubes) China di Amerika Serikat menyebut wanita muslim Uighur di Xianjiang sebagai "Mesin Bayi".

Pernyataan tersebut lalu didukung oleh media China Daily yang mengungkapkan bahwa kebijakan yang dibuat ekstremis Partai Komunis China telah berhasil membebaskan wanita muslim Uighur dari sebutan tersebut.

Namun menurut laporan dari Media Vice, pernyataan Kedubes China itu dihapus oleh pihak Twitter karena munculnya banyak kecaman yang meluas di media sosial.

Baca Juga: Tuding Jokowi Masih Tidur Saat Gempa Sulbar Terjadi, Andi Arief: Harus Ada yang Berani Bangunkan

Kedubes China kemudian mengeluarkan pernyataan dari akun resminya. Mereka menyampaikan bahwa berdasarkan studi, upaya untuk memberantas ekstremisme telah mengubah wanita Uighur di Xianjiang.

"Studi menunjukkan bahwa upaya memberantas ekstremisme telah membebaskan pemikiran wanita Uighur di Xianjiang, dan menghasilkan kesetaraan gender serta kesehatan reproduksi," demikian isi pernyataan dari Kedutaan Besar China.

Selain itu, dalam pernyataan tersebut wanita Uighur tak lagi disebut sebagai mesin pembuat anak atau "Mesin Bayi" dan itu menurutnya mereka berhasil memunculkan rasa percaya diri pada wanita Uighur.

Baca Juga: Tegas Sebut tak Ada Pasal Pidana Soal Kerumunan, Teddy Gusnaidi: Jangan Dengerin Rizieq Dia Suka...

"Mereka bukan lagi mesin pembuat anak. Mereka jadi lebih percaya diri dan mandiri," masih isi dalam pernyataan tersebut seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket pada Jumat, 15 Januari 2021.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x