Disinyalir Akses Vaksinasi Covid-19 Dikuasai Sejumlah Orang Kaya di Amerika Serikat

- 10 Februari 2021, 09:32 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /USAToday

PR DEPOK – Setelah otoritas kesehatan Amerika memberikan akses vaksinasi COVID-19, kenyataannya para orang kaya lebih cepat memperoleh akses vaksinasi dari pada orang-orang berpenghasilan menengah ke bawah.

R. Couri Hay, Humas Masyarakat Kota New York angkat bicara terkait fakta para orang kaya yang menguasai akses vaksinasi Covid-19.

"Orang kaya tidak ingin menunggu giliran mereka, jadi mereka bisa menarik tali seperti mereka akan mendapatkan tiket kelas satu pada sebuah maskapai penerbangan dengan menghabiskan dolar atau mendapatkan kamar hotel terbaik," kata R. Couri Hay sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider.

Baca Juga: Akui Masih Ingin Berkuasa Sepenuhnya di Indonesia, Prabowo ke Kader: Jangan Ada yang Timbulkan Kegaduhan!

Jajaran orang kaya yang menguasai akses vaksinasi Covid-19 diantaranya adalah anggota parlemen kongres, miliarder dermawan panti jompo, dan eksekutif rumah sakit yang pada kenyataannya terjadi di beberapa tempat di Amerika.

Di Florida misalnya, anggota dewan panti jompo berbondong-bondong ke West Palm Beach untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang difokuskan bagi penduduk mereka.

Di Philadelphia, CEO startup respons pandemi berusia 22 tahun, secara diam-diam memberi akses vaksin Covid-19 pada teman-temannya.

Baca Juga: Prabowo Akui Masih Ingin Berkuasa di Indonesia, Tifatul Sembiring: Gak Ada Kekuasaan Mutlak di Tangan 1 Orang!

Sedangkan, di Los Angeles, seorang dokter memberikan vaksinasi Covid-19 pada orang kaya yang menawarkan sumbangan besar sebagai imbalan.

Atas fakta-fakta ini, R. Coury Hay mengatakan vaksin Covid-19 kini menjadi komoditas.

"Orang kaya memandang akses vaksinasi Covid-19 sebagai komoditas lain yang bisa mereka beli," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Rabu, 10 Februari 2021: Aquarius, Hindari Berbohong pada Pasangan

Di Amerika, praktik ini menjadi musibah lain pada masa pandemi karena telah memperdalam jurang pemisah antara orang kaya dan orang lain.

Akibatnya, orang berpenghasilan rendah dan orang kulit berwarna mendapat akses vaksinasi Covid-19 yang tidak proporsional.

Arthur Caplan, pendiri Divisi Etika Medis di NYU School of Medicine berpendapat, akses vaksinasi Covid-19 di Amerika yang tidak adil ini mendatangkan kekacauan.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Sepanjang Masa, Dewi Tanjung: Buzzer Balai Kota Mulai Panas

"Peluncuran vaksin virus corona sebagai kekacauan yang kacau," katanya.

Penduduk kulit putih di New York telah menerima hampir setengah dari semua vaksin yang tersedia sejauh ini, tetapi penduduk kulit hitam dan etnis Latin, masing-masing hanya diberi 11 persen dan 15 persen.

Meski demikian, Caplan berpendapat bahwa orang kaya menggunakan status mereka untuk mendapat vaksin karena kurangnya kepercayaan pada sistem kenegaraan.

Baca Juga: Khawatir Jokowi Hanya Minta Masyarakat Kritik Soal Pelayanan Publik, RH: Kritik dan Hinaan Beda Tipis!

"Orang-orang mulai berkata, persetan dengan itu, saya akan menggunakan uang atau koneksi saya dan melihat apa yang bisa saya lakukan," kata Caplan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x