Kisah Pilu Wanita Lansia Keturunan Asia yang Jadi Korban Asian Hate, Diserang secara Brutal hingga Alami PTSD

- 2 April 2021, 12:55 WIB
Aksi Stop Asian Hate di AS usai wanita lansia 65 tahun menjadi korban serangan pria kulit putih di San Fransisco.
Aksi Stop Asian Hate di AS usai wanita lansia 65 tahun menjadi korban serangan pria kulit putih di San Fransisco. /Reuters/Shannon Stapleton

PR DEPOK - Tagar rasisme "Asian Hate" atau #asianhate sempat booming beberapa waktu lalu di Amerika Serikat usai sejumlah kelompok berupaya menyebarluaskan kebencian di media sosial hingga berujung perbuatan tidak menyenangkan yang mengancam keberadaan orang Asia di negara tersebut.

Tak lama sejak kemunculannya, tagar #stopasianhate digaungkan guna meredam tindak diskriminasi dan kebencian terhadap orang Asia yang berkembang secara signifikan sejak pandemi Covid-19 menjadi krisis utama di Amerika Serikat.

Baru-baru ini, kabar serupa kembali ramai diperbincangkan di media sosial usai seorang wanita lansia Asia bernama Xie diserang secara brutal hingga terluka oleh pria kulit putih berusia 39 tahun saat hendak menyeberang jalan di San Fransisco.

Baca Juga: Sindir BIN yang Sebut Aksi Zakiah Aini Amatir, Mustofa: Sepakat, Terbukti Bisa Masuk Mabes Polri dengan Lancar

Rupanya aksi tak terpuji itu sempat direkam dan diunggah ke media sosial oleh sejumlah pejalan kaki yang juga berada di sekitar lokasi kejadian.

Video tersebut kemudian viral hingga pelaku dikecam warganet.

Sebaliknya, wanita Asia berusia 65 tahun yang menjadi korban terus mendapat dukungan moral karena tindakannya yang berani menentang perlakuan diskriminatif demi melindungi dirinya meski dalam kondisi berlumuran darah.

Baca Juga: Din Syamsuddin Tampak Kritisi BIN Soal Teroris, Ferdinand: Kita Tau Kok Dia di Barisan Mana Posisi Politiknya

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian, terlepas dari keberaniannya melawan aksi rasisme tersebut, Xie kabarnya mengalami trauma berat yang membuatnya takut untuk berada di tengah keramaian atau sekadar melihat kerumunan orang di jalan.

Xie ingat betul, saat ia dipukuli oleh pria tersebut yang membuat kakinya bengkak dan kedua matanya memar bahkan berlumuran darah.

Beberapa hari setelah kejadian tersebut, cucu dari wanita paruh baya itu kemudian berinisiatif untuk membuka donasi karena sejumlah luka yang dialami Xie cukup parah hingga biayanya tak bisa hanya mengandalkan asuransi kesehatan.

Baca Juga: Mensos Risma Akui tak Ada Anggaran untuk Perpanjang BST, Yan Harahap: Apakah Habis karena Dikorupsi?

"Ia sangat terpuruk secara mental, fisik, dan emosional. Peristiwa traumatis itu membuatnya mengalami PTSD (posttraumatic stress disorder). Meski memiliki asuransi kesehatan, banyak biaya pengobatan lain yang tidak bisa kami tanggung sendiri," tulis cucu Xie dalam situs donasi GoFundMe.

Di sisi lain, sang cucu mengungkapkan bahwa neneknya merupakan penderita kanker yang juga menderita diabetes selama 10 tahun terakhir. Sehingga luka dan trauma yang dialami Xie semakin menambah beban pikirannya.

Nantinya, donasi yang diterima melalui GoFundMe akan digunakan untuk biaya pengobatan, terapi, dan penunjang kesembuhan lainnya.

Baca Juga: Munarman Prihatin Polisi Tembak Mati Peneror ZA, Ferdinand: Bunuh Diri Saja Mau, Masa Ditembak Jadi Masalah?

Usai tiga hari dirilis di situs tersebut, donasi yang terkumpul untuk Xie hingga kini mencapai 995.958 atau setara dengan 14,468 juta rupiah.

"Kami sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah menyumbang dan memberikan dukungan moril untuk keluarga kami atas insiden ini. Kami turut berduka setiap kali menerima informasi tentang orang Asia yang menjadi korban gerakan Asian Hate," tulis sang cucu mewakili nenek Xie.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah