Jepang Siap Luncurkan ‘Paspor Vaksin’ untuk Perjalanan Internasional, Simak Penjelasan Berikut

- 30 April 2021, 08:33 WIB
Ilustrasi paspor vaksin.
Ilustrasi paspor vaksin. /Sumber: Pixabay / TukTukDesign/

PR DEPOK – Jepang berencana untuk luncurkan ‘paspor vaksin’ demi memberi kemudahan kepada orang-orang yang sudah diinokulasi terhadap Covid-19.

‘Paspor vaksin’ ini nantinya akan dipergunakan untuk melakukan perjalanan internasonal berdasarkan sumber pemerintah dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Kyodo pada Rabu 28 April 2021 lalu.

Paspor diperkirakan akan berbentuk aplikasi dalam ponsel pintar yang bisa dipindai menggunakan kode QR di bandara sebelum berangkat dari penerbangan atau saat akan memasuki negara matahari terbit ini.

Baca Juga: Klaim Ketahui Angka Utang Negara yang Luar Biasa Besar, Kwik Kian Gie: Faktor Psikologis Pegang peran Penting

Pemerintah Jepang mengambil langkah ini dengan beberapa harapan yang diinginkan.

Salah satunya melanjutkan perjalanan bisnis yang sempat terhenti akibat pandemi, begitu halnya dengan Uni Eropa, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan China.

“Negara-negara lain melakukannya, jadi Jepang harus mempertimbangkannya juga,” ucap Taro Kono selaku Menteri yang bertanggung jawab atas upaya vaksinasi negara ini, pada Rabu lalu.

Sebelumnya, Kono sudah menyatakan bahwa keputusan untuk mewajibkan sertifikasi vaksinasi akan menyebabkan diskriminasi.

Diskriminasi ini bisa terjadi pada orang-orang yang tidak dapat atau belum mau menerima suntikan vaksinasi akibat kemungkinan reaksi alergi atau efek samping.

Baca Juga: Peringatkan Pihak yang Tak Dukung TNI, Ferdinand: Silakan Gabung Teroris KKB Papua agar Bisa Ditumpas Sekalian

Demi menghilangkan akan kekhawatiran tersebut, maka ‘paspor vaksin’ nantinya akan memberikan hasil negatif dari reaksi berantai polimerase dan tes antigen.

Namun skema tersebut tidak akan digunakan secara domestik, misalnya untuk mengatur orang yang masuk-keluar restoran atau acara olahraga.

Aplikasi ini nantinya akan terhubung dengan Sistem Catatan Vaksinasi yang merupakan database pemerintah berisi orang-orang yang sudah menerima vaksin.

Database ini berdasarkan dari CommonPass yang merupakan sebuah aplikasi yang tengah dikembangkan dengan melibatkan keterlibatan dari Forum Ekonomi Dunia.

Baca Juga: Merapi Gugurkan Awan Panas, Waspadai Material Vulkanik yang Bisa Jangkau Radius 3 Km dari Puncak Gunung

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan dan Kementerian Luar Negeri akan memainkan peran pusat untuk mengimplementasikan rencana ini.

Keidanren yang merupakan lobi bisnis terbesar di Jepang, meminta kepada pemerintah pada Senin, 26 April 2021 lalu untuk mempertimbangkan untuk meluncurkan paspor vaksin, merujuk ke rencana dari Uni Eropa untuk menerbitkan ‘Digital Green Pass’ di bulan Juni yang memungkinkan wisatawan asing berkunjung selama liburan musim panas.

Jepang saat ini hanya memberikan izin masuknya warga negara dan penduduk asing serta orang asing dengan ‘keadaan luar biasa khusus’, dan mereka harus memberikan bukti hasil negatif untuk tes virus corona yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan mereka.

Baca Juga: Viral Video Diduga Munarman Check-In Hotel dengan Perempuan, Ali Syarief: Sudah Terlalu dan Sangat Biadab

Sekitar 2,3 juta orang di Jepang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 hingga Selasa lalu, sebagian besar adalah petugas kesehatan. Jumlah itu kurang dari dua persen dari populasi, jauh lebih rendah daripada negara-negara dengan peluncuran yang jauh lebih cepat seperti Israel, Inggris dan Amerika Serikat.

Kurang dari 1 juta orang telah menerima kedua dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang diperlukan, saat ini satu-satunya yang disetujui untuk dipergunakan di Jepang.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Kyodo News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x