Merapi Gugurkan Awan Panas, Waspadai Material Vulkanik yang Bisa Jangkau Radius 3 Km dari Puncak Gunung

- 30 April 2021, 08:15 WIB
Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021).
Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021). /Hendra Nurdiyansyah/ANTARA

PR DEPOK - Gunung Merapi yang masuk ke wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 2 km ke arah barat daya pada Kamis, 29 April 2021 malam.

Awan panas guguran tersebut muncul tepat pada pukul 21.12 WIB.

"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 120 detik," tutur Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida.

Baca Juga: Natalius Pigai Minta Selidiki Latar Belakang Munarman: Tiba0tiba di FPI, Jangan Sampai Pagar Makan Tanaman

Selma periode pengamatan pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, Gunung Merapi mengalami 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-62 mm selama 8-86 detik, dan 1 kali gempa dengan fase yang banyak beramplitudo 3-6 mm selama 8-12 detik.

Kini BPPTKG masih mempertahankan status gunung api aktif tersebut di level III atau siaga.

Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak guguran lava dan awan panas di antaranya Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Baca Juga: VR46 MotoGP Dapat Sponsor dari Pangeran Arab, Valentino Rossi: Saya Punya Tempat Tambahan jika Ingin Balapan

Sementara bila terjadi letusan, material vulkanik Merapi diprediksi mampu menjangkau daerah dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Sebelumnya, pada Minggu 25 April 2021, Gunung Merapi sempat mengalami kondisi serupa dengan awan panas guguran di seismograf beramplitudo 27 mm selama 104 detik.

Selama periode pengamatan terhitung mulai pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, Gunung Merapi mencatat 28 kali gempa guguran beramplitudo 3-26 mm selama 20 sampai 74 detik dan 1 kali gempa fase banyak beramplitudo 6 mm selama 9 detik.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x