Kian Memanas, Israel Siapkan Pasukan Darat di Perbatasan untuk Serang Balik Gaza

- 13 Mei 2021, 19:05 WIB
Penampakan sistem anti-rudal Iron Dome Israel saat mencegat roket yang diluncurkan militan Hamas dari Jalur Gaza menuju Israel.
Penampakan sistem anti-rudal Iron Dome Israel saat mencegat roket yang diluncurkan militan Hamas dari Jalur Gaza menuju Israel. /REUTERS/Amir Cohen.

PR DEPOK - Konflik antara dua negara yakni Palestina dan Israel hingga kini masih berlanjut dan kian memanas.

Gelombang kekerasan antara orang Yahudi Israel terus menyebar di beberapa kota, dengan insiden serangan terhadap sinagoga dan pertempuran Arab-Yahudi di jalan-jalan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya sebanyak 67 orang dinyatakan tewas di Gaza sejak kekerasan meningkat pada Senin, 11 Mei 2021. Sementara, tujuh orang tewas di Israel, menurut militer Israel.

Baca Juga: Turki Kecam Joe Biden Terkait Serangan Israel ke Palestina: Sejak kapan Kekejaman Itu Dianggap Sebagai Pembela

Dikabarkan, Israel tengah mempersiapkan pasukan tempur di sepanjang perbatasan Gaza dan berada dalam beragai tahap persiapan operasi darat, kata seorang juru bicara militer.

Eskalasi ini akan mengingatkan serangan serupa selama perang Israel-Gaza pada tahun 2014 dan 2008-2009.

"Kepala Staf tengah memeriksa persiapan itu dan memberikan bimbingan. Kami memiliki markas divisi dan tiga brigade manuver di Gaza, mempersiapkan diri untuk situasi itu dan untuk beragai kemungkinan," ujar Letnan Kolonel Jonathan Conricus seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Irish Times.

Baca Juga: Ingin Beri 'Pelajaran' ke Israel, Erdogan Telepon Vladimir Putin Bahas Ketegangan di Palestina

Otoritas kesehatan di Gaza menyebutkan mereka tengah menyelidiki kematian sejumlah orang yang mereka katakan mungkin akibat dari menghirup gas beracun.

Di tengah kekhawatiran kekerasan yang bisa semakin tak terkendali, Washington berencana mengirim utusannya yakni Hady Amr, untuk berbicara dengan Israel dan Palestina.

"Saya harap ini akan selesai lebih cepat, tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," ucap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Tengku Zulkarnain Dikabarkan Wafat Akibat Ulah Oknum Intelijen, Simak Fakta Sebenarnya

Seorang menteri di Inggris mendesak agar Israel dan Hamas untuk mengambil langkah mundur dari eskalasi tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu  telah berjanji untuk terus bertindak untuk menyerang militer Hamas dan kelompok Gaza lainnya. Hamas dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS dan Israel.

Pada Rabu, 12 Mei 2021, pasukan Israel membunuh seorang komandan senior Hamas dan mengebom beberapa gedung, termasuk gedung-gedung tinggi dan sebuah bank, yang menurut Israel terkait dengan kegiatan faksi tersebut.

Baca Juga: Ingatkan Novel Baswedan Tak Bisa Lawan Keputusan KPK, Teddy: Hanya 1 yang Bisa Dilakukan yaitu Pesangon

Hamas mengisyaratkan pembangkangan, dengan pemimpinnya Ismail Haniyeh mengatakan "konfrontasi dengan musuh itu terbuka."

Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menambahkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al Aqsa selama bulan Ramadhan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah