Pesawat luar angkasa seberat lima ton tersebut diluncurkan dari Pulau Hainan di China Selatan pada Juli tahun lalu, diluncurkan pula oleh roket Long March 5 yang kuat.
Setelah lebih dari enam bulan transit, Tianwen-1 mencapai Planet Merah dan berada di orbitnya sejak Februari lalu.
China diketahui tengah mengejar program luar angkasa yang ambisius. Mereka kini sedang menguji pesawat ruang angkasa yang bisa digunakan kembali dan juga berencana untuk membangun stasiun penelitian bulan berawak.
Meski demikian, menurut salah satu komentar yang diterbitkan pada Sabtu, 15 Mei 2021, Xinhua mengatakan bahwa China tak berniat untuk menyaingi kepemimpinan di luar angkasa.
"China hanya berkomitmen menyingkap rahasia alam semesta dan berkontribusi pada penggunaan ruang damai umat manusia," ucap Xinhua.***