Atas insiden tersebut Hamas meluncurkan roket ke Israel pada Senin tak lama setelah ultimatum telah ditetapkan bagi pasukan keamanan Israel untuk meninggalkan masjid Al Aqsa.
Dalam operasi Israel, sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita. Israel sendiri telah melaporkan 10 kematian, termasuk dua anak.
Baca Juga: Unggah Foto sedang Touring hingga Bandung, dr. Tirta: Dilarang Mudik, tapi Touring kan Boleh
Pengadilan Distrik Yerusalem telah memutuskan setidaknya enam keluarga harus mengosongkan rumah mereka di Sheikh Jarrah, walaupun rumah tersebut telah ditinggali beberapa generasi.
Selanjutnya pengadilan yang sama juga telah memutuskan tujuh keluarga lainnya harus meninggalkan rumah mereka selambat-lambatnya hingga 1 Agustus.
Secara total 58 orang termasuk 17 anak-anak, akan dipindahkan secara paksa untuk memberikan jalan bagi para pemukim Yahudi.
Baca Juga: Mulai 18 Mei 2021 Perjalanan ke Luar Kota Wajib Bawa Tes Antigen Hasil Negatif Covid-19
Diketahui, Israel merebut Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967 dengan mengambil alih suatu tindakan yang belum mendapatkan pengakuan internasional.
Yerusalem Timur adalah salah satu wilayah yang dicari Palestina untuk Negara masa depan. Namun Israel menganggap semua wilayah Yerusalem sebagai ibu kotanya meski statusnya tidak diakui di luar negeri.***