PR DEPOK – Sebanyak 58 ribu warga Palestina terpaksa mengungsi dengan keadaan yang memprihatinkan akibat gencatan senjata yang dilakukan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza.
Mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka tanpa membawa peralatan yang memadai. Banyak keluarga Palestina memilih mengungsi di wilayah atau bangunan yang dikelola oleh PBB, untuk menghindari pemboman udara lanjutan dari Israel.
PBB mengatakan sekitar 58.000 warga Palestina telah terlantar secara internal di Gaza saat Israel terus membombardir wilayah tersebut.
Salah satu keluarga yang harus mengungsi adalah keluarga Shaher Barda, mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka di Shujaiyah Gaza dengan hanya pakaian di punggung.
Suheir al-Arbeed, yang baru saja melahirkan selama dua minggu harus menggendong bayinya yang baru lahir bernama Hasan di lantai sebuah ruang kelas di Kota Gaza, sedangkan lima anaknya yang lain keluar masuk, membuat daftar kebutuhan dasar yang mereka kurang.
“Kami membutuhkan makanan, pakaian, selimut, kasur dan susu. Saya harus meminta popok orang lain untuk anak saya," kata al-Arbeed seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Kehilangan Calon Cucu Pertama dari Aurel dan Atta, Anang Hermansyah: yang Sabar Ya Anakku
Keluarga tersebut melarikan diri dengan berjalan kaki pada malam hari menuju sekolah Gaza al-Jadeeda, yang merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah yang dikelola oleh The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), badan PBB untuk pengungsi Palestina.