Kemudian, Kapten Shapira juga menjelaskan bahwa anak-anak di Israel dibesarkan dengan pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat.
"Sebagai seorang anak di Israel, Anda dibesarkan dengan pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat. Anda hampir tak tahu apa-apa soal Palestina, Anda tak tahu apa itu Nakba 1948, Anda juga tidak tahu penindasan yang tengah berlangsung," ucapnya menjelaskan.
Setelah meninggalkan tentara Israel, Kapten Shapira sering menyuarakan kampanye yang mendorong agar anggota militer lainnya tak mematuhi perintah penyerangan warga Palestina.
Akibat kampanye tersebut, sebanyak 27 pilot militer lainnya diberhentikan dari jabatan mereka di Angkatan Laut Israel sejak 2003.
Diketahui sebelumnya, serangan udara Israel terhadap Palestina hingga kini masih terjadi dengan diluncurkan banyak roket dan rudal.
Baca Juga: Usai Video Remehkan Sule Viral, Ade Londok Klarifikasi Sebut Hanya Gimmick
Pesawat tempur Israel bahkan dalam sepekan terakhir, dikabarkan telah meluncurkan ratusan serangan udara kepada warga sipil Palestina di jalur Gaza yang terkepung.
Serangan masif tersebut telah menewaskan sebanyak 219 warga Palestina, termasuk 63 anak, 36 wanita, dan 16 lansia. Selain itu, terdapat pula sebanyak 1.530 korban mengalami luka-luka.***