PR DEPOK - Polisi Israel kembali menyerbu Kompleks Masjid Al Aqsa kurang dari 24 jam setelah kesepakatan gencatan senjata disetujui kedua pihak yang berkonflik, yakni Palestina dan Israel.
Sikap polisi Israel yang kembali menyerbu Kompleks Masjid Al Aqsa ini lantas disoroti oleh aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq.
Ia menanggapi sikap Israel yang dinilai sudah kembali berulah padahal gencatan senjata baru saja disepakati oleh negaranya dan juga Palestina.
Baca Juga: Vaksinasi Tahap Ketiga Diberikan untuk Melindungi Masyarakat yang Rentan
"Belum genap 24 jam meminta gencatan senjata, mereka sudah berulah lagi," ujar Azzam Mujahid Izzulhaq, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @AzzamIzzulhaq.
Menurut sang aktivis, pihak Israel nampaknya mengira Palestina lengah hanya karena gencatan senjata di antara keduanya sudah disepakati.
Padahal, kata Azzam Mujahid Izzulhaq, istirahatnya seorang pejuang adalah hanya ketika mereka melantunkan ayat-ayat Allah SWT.
"Mereka mengira Palestina lengah, mereka salah. Istirahatnya para pejuang, hanya melantunkan ayat-ayat Allah," tuturnya menerangkan.
Untuk diketahui, kompleks Masjid Al Aqsa kembali diserbu oleh polisi Israel ketika warga Palestina baru saja selesai salat Jumat dan tengah bersukacita merayakan kemenangan mereka atas serangan Israel yang telah berakhir.
Namun, ketika warga Palestina ini tengah bersukacita dan bernyanyi bersama-sama, pasukan polisi Israel masuk ke area Kompleks Masjid Al Aqsa dan mulai menembakkan gas air mata, serta granat kejut.
Baca Juga: Berikut 6 Cara agar Tidak Selalu Bergantung pada Pasangan
Kejadian ini sebagaimana disampaikan oleh seorang saksi yang berada di tempat kejadian saat polisi Israel datang dan berupaya untuk membubarkan warga Palestina yang tengah bersukacita.
"Mereka sedang bernyanyi dan bersenandung ketika kontingen polisi Israel yang ditugaskan di sebelah kompleks masuk ke kompleks dan mulai melakukan aksi mengendalikan massa yang selalu mereka lakukan dari dulu, juga menggunakan granat kejut, bom asap, dan gas air mata," ujar saksi yang bernama Imran Khan.
"Mereka mulai menembaki kerumunan itu sebagai upaya untuk membubarkan mereka (warga Palestina)," katanya menambahkan.
Baca Juga: Kibarkan Bendera Palestina sebagai Bentuk Solidaritas, Pria di Uttar Pradesh India Ditangkap Polisi
Sebelumnya, gencatan senjata telah disepakati di antara Palestina dan Israel dengan Mesir sebagai penengahnya.
Gencatan senjata ini mulai diberlakukan pada Jumat, 21 Mei 2021 dini hari waktu setempat secara 'mutual dan tanpa syarat'.
Namun, belum sehari diberlakukan, polisi Israel kembali menyerbu Kompleks Masjid Al Aqsa ketika para warga Palestina baru saja selesai melaksanakan salat Jumat.***