Akibat konflik, sekitar 364 ribu anak mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsian di wilayah selatan Palma, Mozambik.
Mirisnya, beberapa anak menjadi korban pembunuhan dan penculikan, serta sebagian lainnya direkrut menjadi anggota kelompok-kelompok pemberontak di negara itu.
"Pelanggaran berat sedang dilakukan terhadap anak-anak. Mereka dibunuh, mereka diculik, mereka direkrut untuk digunakan oleh kelompok-kelompok bersenjata," tutur dia.
Selain kasus dua anak yang dipenggal, Save the Children melaporkan adanya kasus serupa di Cabo Delgado, salah satu provinsi termiskin di Mozambik.
Anak berusia 11 tahun juga dipenggal oleh kelompok bersenjata di negara itu.***