Ucapan selamat atas terbebasnya Beijing dari penyakit malaria ini pun diberikan oleh Direktur Regional, Kantor Regional Pasifik Barat WHO, Takeshi Kasai.
Keberhasilan China ini, menurut dia, menunjukkan betapa kuatnya komitmen politik dan penguatan sistem kesehatan nasional dapat menghasilkan penghapusan penyakit yang dulunya merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama.
"Pencapaian China membawa kita selangkah lebih dekat menuju visi Kawasan Pasifik Barat yang bebas malaria," katanya tegas.
Sebagai informasi, China adalah negara pertama di wilayah Pasifik Barat WHO yang diberikan sertifikasi bebas malaria dalam lebih dari tiga dekade.
Negara-negara lain di kawasan yang sama dan telah mencapai status ini di antaranya, Brunei Darussalam (1987), Singapura (1982), dan Australia (1981).
Baca Juga: Sebut Dukung BEM UI Sama dengan Bela FPI yang Dilarang Negara, Husin Shihab: Bubarin Aja, Unfaedah!
Sementara itu, sebagaian negara maju seperti AS dan Inggris, masing-masing terebas dari malaria pada tahun 1970 dan 1963.
Secara global, ada 40 negara dan wilayah sudah diberikan sertifikasi bebas malaria dari pihak WHO.
Termasuk yang baru-baru ini diberikan yakni Paraguay (2018), Uzbekistan (2018), Aljazair (2019), Argentina (2019), dan El Savador (2021).***