“Akhirnya skakmat lawan terbesar (pandemi yang sedang berlangsung) yang menghentikan saya selama empat belas bulan," kata Abimanyu.
"Terima kasih semuanya untuk semua cinta dan dukungan Anda. Menantikan Piala Dunia,” ujarnya lagi.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, ia tidak asing dengan memecahkan rekor catur, karena pada usia tujuh tahun ia menjadi pemain tingkat Pakar termuda Federasi Catur Amerika Serikat.
Dia kemudian menjadi Master Nasional termuda pada usia sembilan tahun, dan menjadi Master Internasional termuda pada usia sepuluh tahun, sembilan bulan dan 20 hari.
Sergey, yang rekornya dipecahkan oleh Abimanyu ini mengatakan bahwa ia menyadari cepat atau lambat akan ada seseorang yang memecahkan rekornya.
Ia juga mengatakan bahwa meskipun ia merasa sedikit sedih, rekor grandmaster termuda yang ia pertahankan selama 19 tahun itu memang seharusnya dipecahkan.
"Ya, saya sedikit sedih karena kehilangan rekor, saya tidak ingin berbohong, tetapi pada saat yang sama saya hanya bisa memberi selamat kepadanya dan itu tidak masalah,” ucapnya.
Lebih lanjut ia pun mengharapkan bahwa Abimanyu akan terus menjadi salah satu pemain catur top.