Ramai Tren Campur Aduk Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan WHO

- 14 Juli 2021, 10:44 WIB
Ilustrasi - WHO menyatakan tren mencapur vaksin Covid-19 berbagai produk yang kini ramai sangat berbahaya.
Ilustrasi - WHO menyatakan tren mencapur vaksin Covid-19 berbagai produk yang kini ramai sangat berbahaya. /Pixabay/Johaehn.

Akan tetapi, selanjutnya ia berharap lebih banyak lagi data terkait penggunaan vaksin Covid-19 dari berbagai produsen.

Lebih lanjut, ia menyebutkan sejumlah kasus penggunaan vaksin Covid-19 dari berbagai produsen sesuai data yang akurat.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Salurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta bagi Karyawan Bergaji di Bawah Rp5 Juta

Kelompok Ahli Penasihat Strategis tentang vaksin misalnya, pada Juni menuturkan vaksin Pfizer dapat digunakan sebagai dosis kedua setelah dosis awal AstraZeneca, bila dosis yang terakhir tidak tersedia.

Sedangkan, hasil uji klinis lebih lanjut yang dipimpin oleh Universitas Oxford untuk melihat pencampuran vaksin AstraZeneca dan Pfizer serta Moderna dan Novovax sedang berlangsung.

Hingga saat ini, data dari studi campuran dan kecocokan vaksin yang berbeda sedang ditunggu. Imunogenisitas dan keamanan vaksin dari berbagai produsen perlu dievaluasi.

Baca Juga: PPKM Darurat Segera Berakhir, DKI Jakarta Siap jika Dilakukan Perpanjangan

Maka dari itu, WHO menekankan bahwa seharusnya lembaga kesehatan masyarakat yang membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia soal penggunaan vaksin yang berbeda, dan bukan dari individu.

Sebelumnya, Indonesia telah mendatangkan sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca.

WHO turut memberikan respons untuk Indonesia usai jutaan vaksin AstraZeneca didatangkan.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah