PR DEPOK – Bagi para remaja di Korea Utara, Presiden Kim Jong Un mengancam akan memberikan hukuman berat, termasuk hukuman mati jika ketahuan menggunakan dialek Korea Selatan.
Mengingat adanya ancaman hukuman mati dari Kim Jong Un, media Pemerintah Korea Utara Rodong Sinmun mengingatkan para remaja untuk tidak menggunakan dialek asing.
Sebaliknya, remaja di Korea Utara harus menggunakan dialek asli mereka yang dinilai superior jika tidak ingin menghadapi hukuman mati.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, diketahui bahwa larangan penggunaan dialek Korea Selatan sudah termasuk dalam amandemen undang-undang yang sebelumnya juga melarang remaja Korea Utara meniru mode dan gaya rambut negara asing.
Selain itu, remaja Korea Utara tidak boleh mengikuti budaya negara tetangga, K-pop karena dinilai mengancam nasionalisme anak muda.
Menurut profesor dari Universitas Studi Korea Utara Yang Moo-Jin, Kim Jong Un sadar bahwa K-pop dan budaya Barat dapat dengan mudah masuk ke dalam generasi muda.
Budaya luar menurutnya dapat membebani sistem, sehingga Kim Jong Un berusaha menghindari masalah tersebut di masa depan.