Akibat Salah Tangani Covid-19 dan Ekonomi, Masyarakat Thailand Tuntut PM Prayuth Chan-ocha Turun

- 14 Agustus 2021, 13:55 WIB
Ilustrasi unjuk rasa di Thailand.
Ilustrasi unjuk rasa di Thailand. /REUTERS/CHALINEE THIRASUPA/

PR DEPOK - Setidaknya tiga pengunjuk rasa terluka ketika polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke unjuk rasa di Bangkok.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 14 Agustus 2021, unjuk rasa dipicu oleh beberapa kelompok masyarakat ketika kasus Covid-19 melonjak.

Aksi demo juga terjadi karena meningkatnya kemarahan akibat penanganan pandemi yang salah oleh Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Baca Juga: Dikabarkan Dekat dengan Billy Syahputra, Begini Tanggapan Gita Sinaga

Para pengunjuk rasa berkumpul di persimpangan utama Monumen Kemenangan Bangkok, menentang larangan pertemuan publik dan membakar karung-karung buah yang membusuk untuk melambangkan kesulitan ekonomi para petani.

“Buah-buahan ini tidak dapat dijual karena kegagalan pemerintah (dalam mengelola virus dan ekonomi,” tutur seorang pengunjuk rasa wanita kepada kerumunan beberapa ratus orang.

Demonstran berusaha untuk berbaris di kediaman Prayuth di dalam barak militer sambil memegang spanduk besar bertuliskan, “Prayuth harus segera turun.”

Peluncuran program vaksinasi Thailand yang lamban dan kesulitan keuangan akibat pembatasan menambah tekanan politik pada perdana menteri.

Baca Juga: Pelukis Mural Wajah Jokowi Diburu Polisi, Alghiffari Aqsa: Buat Apa Pak? Tar Bingung Lagi Nyari Pasalnya

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah