Unjuk Rasa Menentang Vaksin Covid-19 Terjadi di California, Sebabkan 1 Orang Ditikam dan 2 Orang Diserang

- 17 Agustus 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi unjuk rasa./Pixabay/Niekverlaan
Ilustrasi unjuk rasa./Pixabay/Niekverlaan /

PR DEPOK – Baru-baru ini unjuk rasa anti vaksin di pusat kota Los Angeles, California, berubah menjadi kekerasan.

Unjuk rasa yang terjadi pada Sabtu, 14 Agustus 2021 itu berubah menjadi kekerasan ketika seorang pria ditikam dan setidaknya dua orang lainnya diserang.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider, para pengunjuk rasa berkumpul pada Sabtu sore waktu setempat di luar Balai Kota dan Markas Besar Departemen Kepolisian Los Angeles.

Baca Juga: Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai Ajak Pemimpin Dunia Ambil Tindakan Mengenai Situasi di Afghanistan

Dilaporkan bahwa protes tersebut digelar untuk menentang peraturan vaksin Covid-19 di negara bagian California, Amerika Serikat.

Meskipun peraturan mengenai vaksin Covid-19 belum diterapkan di seluruh negara bagian di California, beberapa kota telah melakukannya dan sedang mempertimbangkannya.

Saat perkelahian meletus, seorang pria ditikam. Insiden ini menandai penusukan ketiga di protes publik di Los Angeles dalam enam minggu terakhir, dua di antaranya terjadi pada protes anti-transgender pada 3 Juli di luar Wi Spa.

Menurut Departemen Kepolisian Los Angeles, pria yang ditikam pada kejadian itu telah dikeluar dari rumah sakit sehari setelahnya.

Baca Juga: Rayakan HUT ke-76 Indonesia, Maudy Ayunda Ungkap Harapan untuk Bangsa

Dilaporkan Departemen Kepolisian Los Angeles bahwa pada Sabtu malam waktu setempat tidak ada penangkapan yang dilakukan, namun penyelidikan sedang berlangsung untuk mengusut peristiwa itu.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, beberapa peserta unjuk rasa telah diidentifikasi sebagai anggota Proud Boys, kelompok yang dicap sebagai kelompok kebencian oleh Southern Poverty Law Center.

Frank Stoltze, seorang reporter KPCC, mengajukan laporan polisi setelah dia mengatakan bahwa dia diserang secara fisik dan verbal oleh demonstran anti-masker ketika mencoba melakukan wawancara.

Baca Juga: Cara Update Data Diri Kartu Prakerja untuk Pendaftaran Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 18

Dalam sebuah cuitan di akun media sosial Twitternya, Stoltze mengatakan dia didorong dan ditendang saat aksi unjuk rasa tersebut.

Pejabat lokal, termasuk Presiden Dewan Kota Nury Martinez, mengecam peristiwa tersebut.

"Ini bukan patriot. Tidak memakai topeng dan anti-vaksin bukanlah patriotisme, itu kebodohan. Kita harus bisa memiliki perbedaan pendapat tanpa menggunakan kekerasan," katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x