PR DEPOK - Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) mengeluarkan peringatan teror kepada warganya yang melawan pembatasan dan anti vaksin Covid-19.
Ancaman teror yang dihadirkan DHS itu setara dengan peringatan yang ditujukan kepada para ekstremis yang ingin meneror kembali peringatan serangan 11 September.
Dilaporkan DHS telah menerbitkan peringatan teror dengan mengatakan para ekstremis kekerasan anti-pemerintah, anti-otoritas sedang mencoba mengeksploitasi munculnya varian Covid-19.
Baca Juga: Simak, Berikut Daftar Ruas Jalan di DKI Jakarta yang Terapkan Aturan Ganjil Genap
Para ekstremis, menurut DHS, melihat potensi pemberlakuan kembali pembatasan kesehatan masyarakat di seluruh Amerika sebagai alasan untuk melakukan serangan teror.
"Pandemi Covid-19 telah memicu situasi kegentingan dan memunculkan ketegangan sosial”
"Mendorong beberapa plot ekstremis untuk melakukan kekerasan domestik, akibatnya mereka dapat berkontribusi pada lebih banyak kekerasan tahun ini," kata DHS, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RT News pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
Peringatan terorisme itu akan berlangsung hingga 11 November mendatang.
Baca Juga: Benarkah Penduduk Suku Baduy Tetap Sehat Tanpa Divaksin? Simak Faktanya