Intelijen AS Sebut Taliban akan Ambil Alih Ibu Kota Afghanistan dalam Empat Minggu

- 11 Agustus 2021, 21:45 WIB
Pasukan Gerilya Taliban Berhasil Mengambil Alih Ibu Kota Hingga Membunuh Juru Bicara Pemerintah Afganistan.
Pasukan Gerilya Taliban Berhasil Mengambil Alih Ibu Kota Hingga Membunuh Juru Bicara Pemerintah Afganistan. /REUTERS/Omar Sobhani/File Photo/
 
PR DEPOK - Pejabat administrasi pemerintahan Joe Biden memprediksi bahwa ibu kota Afghanistan, Kabul, akan jatuh di tangan Taliban hanya dalam empat minggu.
 
Meskipun sebelumnya mereka memperkirakan kota itu akan dapat mempertahankan diri selama satu tahun, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail pada Rabu, 11 Agustus 2021.
 
Sementara salah satu pejabat intelijen Amerika Serikat memperingatkan Kabul bisa jatuh hanya dalam waktu sebulan meskipun pasukan keamanan yang jauh melebihi jumlah kelompok militan Taliban.
 
 
Ketika stabilitas di kawasan itu terus terkikis, dilaporkan saat ini Gedung Putih tengah bersiap untuk jatuhnya Kabul dengan penurunan keamanan yang akan memakan korban.
 
Sebelumnya, perkiraan awal intelijen telah mematok jatuhnya Kabul ke militan Taliban pada enam hingga 12 bulan setelah kepergian militer Amerika Serikat dari Afghanistan.
 
"Dengar, kami menghabiskan lebih dari Rp14,4 kuadriliun selama 20 tahun. Kami melatih dan melengkapi, dengan peralatan modern, lebih dari 300.000 pasukan Afghanistan. Dan para pemimpin Afghanistan harus bersatu," kata Joe Biden.
 
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya mengatakan di forum diskusi internal dengan memperkirakan Kabul akan jatuh hanya dalam satu bulan, atau sekitar tiga bulan dalam skenario kasus terbaik.
 
 
Taliban dengan berani mulai menyerbu dan merebut sebagian besar kota di negara yang dilanda perang itu sejak pasukan Amerika Serikat mulai ditarik dari wilayah itu pada akhir Mei lalu.
 
Situasi telah memburuk ke titik puncaknya, di mana Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul mempertanyakan Gedung Putih untuk melihat berapa lama kedutaan harus tetap terbuka.
 
Seorang pejabat Pentagon mengatakan bahwa para penasihat militer sudah mempersiapkan diri untuk evakuasi duta besar dan diplomat Amerika Serikat setelah jatuhnya Kabul yang tak terhindarkan.
 
Untuk saat ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menjaga hal-hal seperti apa adanya.
 
"Kami menyadari memburuknya kondisi keamanan di beberapa bagian negara, tetapi tidak ada hasil tertentu yang tak terelakkan," ujar John Kirby, kepala juru bicara Pentagon.
 
 
Ketika tanggal akhir 31 Agustus semakin dekat untuk pemindahan pasukan Amerika Serikat secara penuh, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa tanggung jawab untuk mempertahankan ibu kota dan negara terletak pada pasukan dan pemimpin Afghanistan.
 
"Presiden Biden terus percaya fakta yang tidak dapat dihindari bahwa Taliban akan mengambil alih Kabul bahkan negara Afghanistan," tutur Psaki.
 
"Namun presiden meminta strategi dan perhitungan yang tepat guna dilakukan tinjauan pada kemungkinan implikasinya. Ia juga meminta untuk tidak menutupi semua informasi," pungkasnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah