Panel Perubahan Iklim PBB: Pemanasan Global Berlangsung Lebih Cepat dan Lebih Menakutkan

- 11 Agustus 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi upaya pengendalian perubahan iklim.
Ilustrasi upaya pengendalian perubahan iklim. /cocoparisienne/pixabay/
PR DEPOK - Pemanasan global berlangsung lebih cepat dan lebih menakutkan, yang bahwa umat manusia hampir seluruhnya harus disalahkan atas hal ini, demikian penilaian ilmiah besar pertama Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim atau IPCC.
 
Laporan Kelompok Kerja 1 IPCC, panel Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, tentang ilmu fisika memproyeksikan suhu permukaan rata-rata bumi mencapai 1,5 atau 1,6 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri sekitar tahun 2030.
 
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Eastern Eye pada Rabu, 11 Agustus 2021, dikatakan bahwa untuk pemanasan global 1,5 derajat Celcius, akan terjadi peningkatan gelombang panas, musim panas yang lebih panjang dan musim dingin yang lebih pendek.
 
 
Pada pemanasan global dua derajat Celcius, panas ekstrem akan lebih sering mencapai ambang batas toleransi kritis untuk pertanian dan kesehatan.
 
“Tapi ini bukan hanya tentang suhu. Perubahan iklim membawa beberapa perubahan berbeda di berbagai wilayah yang semuanya akan meningkat dengan pemanasan lebih lanjut," ungkap laporan IPCC itu.
 
"Ini termasuk perubahan ekstrem iklim basah dan kekeringan, angin, salju dan es, daerah pesisir dan lautan,” lanjutnya.
 
Namun, itu memberi harapan bahwa masih memungkinkan, dari perspektif ilmu fisika, untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat yang berarti perubahan ini dapat diperlambat dan dihentikan agar tidak semakin parah.
 
 
“Jika kita mengurangi emisi secara global menjadi nol bersih pada tahun 2040, masih ada dua pertiga peluang untuk mencapai 1,5 derajat," kata Dr Friederike Otto, salah satu penulis laporan IPCC.
 
"Jika kita secara global mencapai nol emisi bersih pada pertengahan abad ini, masih ada sepertiga peluang untuk mencapainya," tambah direktur asosiasi Institut Perubahan Lingkungan di Universitas Oxford itu.
 
Laporan itu mengatakan sementara manfaat untuk kualitas udara akan datang dengan cepat, dibutuhkan waktu 20-30 tahun untuk melihat suhu global stabil.
 
Lebih lanjut terungkap bahwa pemanasan bumi akan memperkuat pencairan lapisan es, dan hilangnya lapisan salju musiman, mencairnya gletser dan lapisan es, dan hilangnya es Laut Arktik ketika musim panas.
 
 
“Perubahan pada lautan, termasuk pemanasan, gelombang panas laut yang lebih sering, pengasaman laut, dan penurunan kadar oksigen telah jelas terkait dengan pengaruh manusia," ujar Otto.
 
"Perubahan ini mempengaruhi ekosistem laut dan orang-orang yang bergantung padanya, dan mereka akan terus berlanjut setidaknya selama sisa abad ini," lanjutnya.
 
Untuk sebagian kota-kota, beberapa aspek perubahan iklim dapat diperkuat, termasuk panas, banjir dari peristiwa curah hujan yang tinggi dan kenaikan permukaan laut di kota-kota pesisir, kata laporan itu.
 
Otto juga menambahkan bahwa tindakan manusia masih memiliki potensi untuk menentukan arah masa depan iklim di bumi.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Eastern Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x