PBB: Krisis Kemanusiaan Sedang Berlangsung di Tengah Kekacauan Politik di Afghanistan

- 19 Agustus 2021, 13:07 WIB
Orang-orang berkumpul di luar bandara bereaksi terhadap tembakan, di Kabul, Afghanistan.
Orang-orang berkumpul di luar bandara bereaksi terhadap tembakan, di Kabul, Afghanistan. /REUTERS.

PR DEPOK - Kepala Badan Pangan PBB di Afghanistan menuturkan krisis kemanusiaan sedang berlangsung dengan 14 juta orang alami kelaparan parah setelah Taliban mengambil alih negara tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Program Pangan Dunia (WFP) Mary Ellen McGroarty dalam sebuah video briefing kepada koresponden PBB dari Kabul.

Selain masalah kekacauan politik, menurut dia, kekeringan parah kedua dalam tiga tahun serta dampak sosial dan ekonomi dari pandemi Covid-19 telah mendorong situasi yang sudah mengerikan menjadi bencana.

Baca Juga: Cincin Abdul Rozak-Umi Kalsum Disorot saat Hadiri Akad Nikah Leslar, Candaan Ayu Ting Ting: Namanya Orang Kaya

McGroarty mengatakan lebih dari 40 persen tanaman telah hilang dan ternak hancur karena kekeringan, ratusan ribu orang mengungsi saat Taliban maju dan musim dingin semakin dekat.

“Benar-benar menjadi sebuah perlombaan untuk mendapatkan makanan di tempat yang paling dibutuhkan,” ujarnya sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Associated Press.

WFP telah berhasil menjangkau empat juta orang pada Mei lalu, dan berencana untuk meningkatkan hingga mencapai sembilan juta dalam beberapa bulan ke depan, tetapi terdapat banyak hambatan.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Resmi Menikah, Irfan Hakim: Cie-cie Udah Suami-Istri

Lebih lanjut, ia menyerukan penghentian konflik dan mendesak para donor untuk menyediakan Rp2,88 miliar yang dibutuhkan untuk mendapatkan makanan ke Afghanistan.

PBB mengatakan akan mengirimkan sekitar sepertiga dari 300 staf internasionalnya di Afghanistan ke Kazakhstan untuk bekerja dari jarak jauh, mengingat situasi yang kurang kondusif.

Jubir PBB Stephane Dujarric mengumumkan pada kemarin Rabu bahwa sekitar 100 personel PBB melakukan perjalanan dari Kabul ke Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, untuk bekerja di kantor satelit sementara.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sampaikan Kabar Baik, 100 Persen Wilayah di Jawa Barat Masuk Kategori Risiko Sedang Covid-19

Dia mengatakan mayoritas staf kemanusiaan PBB tetap berada di Afghanistan, memberikan bantuan penting kepada jutaan orang yang paling membutuhkan.

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Senin, 16 Agustus 2021, setelah Taliban mengambil alih negara itu bahwa PBB berkomitmen untuk tinggal di Afghanistan dan membantu jutaan orang.

Akan tetapi, dirinya mengungkapkan organisasi dunia yang beranggotakan 193 negara itu akan beradaptasi dengan situasi keamanan di Afghanistan.

Baca Juga: Pembunuh Wanita Cantik di Kamar Kost Berhasil Ditangkap, Polisi Ungkap Motif Pelaku

“Ini adalah tindakan sementara yang dimaksudkan untuk memungkinkan PBB untuk terus memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan. Personil kami akan kembali ke Afghanistan jika kondisinya memungkinkan," ucap Dujarric.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah