Pasalnya, menurut pihak terkait, manfaat vaksin dalam mencegah Covid-19 jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko vaksin Covid-19.
Tercatat, kemungkinan terjadi peristiwa miokarditis 2,5 lebih tinggi pada penerima vaksin Moderna dibanding dengan vaksin Pfizer.
Sementara itu, berdasarkan data penyelidikan di Kanada menunjukkan bahwa risiko miokarditis khususnya mungkin lebih tinggi bagi kaum pria di bawah usia 30 atau lebih.
Sejauh ini, Moderna dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) tidak langsung menanggapi informasi terkait risiko vaksin Moderna tersebut.
Sementara itu, terkait vaksinasi Covid-19, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa berdasarkan data saat ini, tidak diperlukan suntikan ketiga vaksin Covid-19.
Pasalnya, WHO berpendapat ada kelompok orang-orang paling rentan di seluruh dunia sudah terlebih dulu mendapatkan vaksin lengkap sebelum negara-negara berpenghasilan tinggi melakukannya.
Hal ini terungkap sebelum pemerintah AS berencana melakukan vaksinasi tahap ketiga bagi seluruh warga AS mulai 20 September saat infeksi akibat varian Delta melonjak.
Baca Juga: Sanksi untuk ASN yang Nekat Mudik, Wagub DKI Jakarta: Lebaran Bisa Secara Virtual
Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan turut membenarkan bahwa suntikan tahap ketiga tidak diperlukan.