Ribuan orang sejak itu berbondong-bondong ke Bandara Kabul, mereka takut akan masa lalu Taliban dan adanya kebangkitan Al-Qaeda.
Lebih jauh, para ahli dan analis Timur Tengah mengungkapkan kedua kelompok tersebut masih memiliki hubungan, meski hanya secuil ikatan.
"Keduanya menunjukkan tidak ada indikasi untuk memutuskan hubungan," kata sebuah laporan PBB pada Juni lalu.
Laporan itu menambahkan bahwa Al-Qaeda hadir di setidaknya 15 provinsi di Afghanistan, menempatkan jumlah pejuang antara beberapa lusin hingga 500 personel.
Baca Juga: Tips Membeli Tanah Sebelum Membuat Rumah, Salah Satunya Pastikan Layak untuk Mendirikan Bangunan
Sementara Naeem, juru bicara biro politik Taliban, mengecilkan perayaan oleh simpatisan Al-Qaeda atas pengambilalihan kekuasaan Taliban.
"Jika seseorang, siapapun itu, memberi selamat kepada kami dan rakyat Afghanistan pada hari ini, untuk apa?" tuturnya.
Dia juga membantah bahwa keamanan Kabul sekarang berada di tangan Khalil Haqqani, yang dicari oleh Washington karena memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memantau Ketersedian Stok Vaksin Covid-19 di Wilayah Anda? Simak Penjelasan Berikut
"Berapa kali saya mengatakan bahwa kami tidak akan mengizinkan siapapun untuk menggunakan tanah Afghanistan melawan keamanan negara lain. Siapapun dan dari negara manapun," tutur Naeem.