Baca Juga: Menyoal Bantuan Sosial, Komisi VIII DPR Desak Mensos Risma Lakukan Akurasi Data
Serangan bom bunuh diri tersebut menargetkan kerumunan warga Afghanistan yang berkumpul di luar bandara. Tercatat dalam serangan itu, 175 orang tewas termasuk 13 tentara AS.
Menyadari adanya ancaman, Kementerian Pertahanan AS lalu melakukan serangan udara di Afghanistan dan menewaskan 2 target ISIS-K profil tinggi dan menyebabkan satu terluka.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan AS pascaserangan balik, Mayor Jenderal Hank Taylor menyebutkan bahwa tidak ada warga sipil Afghanistan yang terluka dalam serangan AS pada Sabtu, 28 Agustus 2021 pagi.
Akan tetapi, Kementerian Pertahanan AS belum memastikan kemungkinan orang-orang yang menjadi sasaran serangan itu terlibat langsung dalam pemboman bunuh diri atau tidak.
Baca Juga: Lirik Coming Home, Lagu Kolaborasi HONNE dan NIKI
“Mereka adalah perencana dan fasilitator ISIS-K. Itu cukup alasan di sana saja,” kata juru bicara John Kirby.
Sementara itu, Taliban justru mengutuk serangan pesawat tak berawak AS terhadap anggota ISIS-K.
Menurut juru bicara Taliban, serangan AS tersebut jelas di wilayah Afghanistan.
Hingga Sabtu, 28 Agustus 2021, lebih dari 5.000 orang masih berada di dalam Bandara Kabul menunggu evakuasi pada hari Sabtu.