Janji Serang Balik ke ISIS-K di Afghanistan, Joe Biden: Kami Buru Siapapun yang Terlibat Serangan Keji Itu

- 29 Agustus 2021, 08:15 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. /Peter Klaunzer/ Pool via Reuters/

 

PR DEPOK – Pascaserangan bom bunuh diri dari kelompok ISIS-K di Afghanistan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun memberikan angkat bicara.

Joe Biden berjanji akan memberikan serangan balik terhadap kelompok ISIS-K di Afghanistan yang pada Kamis, 26 Agustus 2021 telah melakukan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul.

Serangan balik tersebut menurut Joe Biden disiapkan sebagai antisipasi kemunculan serangan susulan dari kelompok ISIS-K Afghanistan.

Baca Juga: 5 Pemain Sepak Bola Aktif yang Tidak Mungkin Dibenci, Salah Satunya N’Golo Kante

“Serangan ini bukan yang terakhir. Kami akan terus memburu siapapun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 28 Agustus 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera.

Menurut Joe Biden, dengan alasan bom bunuh diri situasi masih belum aman, kelompok ISIS-K Afghanistan sangat mungkin melakukan serangan susulan, sehingga ia memperingatkan bahwa situasi masih sangat berbahaya.

“Komandan kami memberitahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan. Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan kekuatan,” ujar Joe Biden.

Untuk diketahui, insiden bom bunuh diri di Bandara Kabul diklaim oleh Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).

Baca Juga: Menyoal Bantuan Sosial, Komisi VIII DPR Desak Mensos Risma Lakukan Akurasi Data

Serangan bom bunuh diri tersebut menargetkan kerumunan warga Afghanistan yang berkumpul di luar bandara. Tercatat dalam serangan itu, 175 orang tewas termasuk 13 tentara AS.

Menyadari adanya ancaman, Kementerian Pertahanan AS lalu melakukan serangan udara di Afghanistan dan menewaskan 2 target ISIS-K profil tinggi dan menyebabkan satu terluka.

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan AS pascaserangan balik, Mayor Jenderal Hank Taylor menyebutkan bahwa tidak ada warga sipil Afghanistan yang terluka dalam serangan AS pada Sabtu, 28 Agustus 2021 pagi.

Akan tetapi, Kementerian Pertahanan AS belum memastikan kemungkinan orang-orang yang menjadi sasaran serangan itu terlibat langsung dalam pemboman bunuh diri atau tidak.

Baca Juga: Lirik Coming Home, Lagu Kolaborasi HONNE dan NIKI

“Mereka adalah perencana dan fasilitator ISIS-K. Itu cukup alasan di sana saja,” kata juru bicara John Kirby.

Sementara itu, Taliban justru mengutuk serangan pesawat tak berawak AS terhadap anggota ISIS-K.

Menurut juru bicara Taliban, serangan AS tersebut jelas di wilayah Afghanistan.

Hingga Sabtu, 28 Agustus 2021, lebih dari 5.000 orang masih berada di dalam Bandara Kabul menunggu evakuasi pada hari Sabtu.

Baca Juga: Kapan Penutupan Kartu Prakerja Gelombang 19? Simak Estimasi Jadwalnya Berikut ini

Selanjutnya, Taliban akan mengambil kendali penuh atas bandara Kabul dalam waktu dekat, begitu pasukan AS pergi, dan akan mengumumkan kabinet penuh dalam beberapa hari mendatang.

Tidak ada lagi kerumunan ribuan orang di sekitar perimeter bandara yang berharap untuk diizinkan masuk dan diizinkan naik pesawat karena Taliban telah menutup jalan menuju bandara dan hanya membiarkan bus yang diizinkan lewat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah