Uni Eropa Nyatakan Bisa Jalin Hubungan dengan Taliban, tapi Tak Mengakui Mereka secara Resmi karena Alasan Ini

- 2 September 2021, 13:00 WIB
Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Eropa di Brussel, Belgia.
Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Eropa di Brussel, Belgia. /Yves Herman/

Misalnya, Uni Eropa akan menjalin hubungan resmi jika Taliban salah satunya menghormati hak asasi manusia dan memberi akses tak terbatas bagi para pekerja kemanusiaan.

Menurut Wiegand masih diragukan jika Taliban akan dapat memerintah secara efektif, tetapi bagiUni Eropa syarat utama untuk menjalin hubungan resmi adalah pembentukan pemerintahan transisi yang inklusif dan representatif.

Syarat lain menurut Wiegand, Uni Eropa bisa mengakui Taliban jika kelompok itu memberikan kebebasan pada warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu.

Baca Juga: PAN Merapat ke Pemerintah, Mardani Sebut Oposisi Jomplang: Ide Amandemen Amat Bahaya

Selain itu, tidak melakukan pembalasan terhadap warga Afghanistan yang berafiliasi dengan kekuatan asing atau pemerintah sebelumnya, dan mencegah Afghanistan menjadi surga bagi teroris.

Lalu, Wiegand pun menekankan perlunya penilaian pemerintahan Afghanistan setelah 20 tahun keterlibatan Barat di Afghanistan.

Ia lantas menyoroti langkah evakuasi warga sipil dan pasukan asing yang kacau dari Kabul setelah serangan Taliban ke Ibu Kota Afghanistan itu.

"Kami harus menilai alasan kenapa kehancuran seperti itu bisa terjadi. Kami harus mengambil pelajaran untuk situasi serupa, dan ini akan menjadi upaya penilaian yang dimulai sekarang," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Terungkap Alasan Kebocoran Data eHAC, Ahli Sebut Kemenkes Lambat Melakukan Penanganan

Sejauh ini, Taliban belum menunjuk pemerintahan baru atau mengungkapkan cara dan niat mereka dalam memerintah setelah 2 minggu menguasai Ibu Kota Afghanistan, Kabul.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah