China Minta Dunia Selidiki Kejahatan Perang AS Selama 20 Tahun di Afghanistan

- 2 September 2021, 14:03 WIB
Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin minta dunia internasional menyelidiki pembunuhan warga Afghanistan oleh pasukan AS dan sekutunya selama 20 tahun terakhir.
Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin minta dunia internasional menyelidiki pembunuhan warga Afghanistan oleh pasukan AS dan sekutunya selama 20 tahun terakhir. /REUTERS/Tingshu Wang.

Dalam tragedi terbaru pada Minggu lalu, setidaknya sepuluh orang, termasuk anak-anak tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan sebuah kendaraan di ibu kota Kabul.

Pada pekan sebelumnya, ledakan bunuh diri menewaskan 170 orang Afghanistan dan 13 tentara AS di bandara Kabul, walaupun kelompok teror ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun beberapa orang yang selamat telah mengemukakan kemungkinan bahwa sejumlah orang Afghanistan terbunuh oleh tembakan tentara AS di tengah kekacauan dan kebingungan alih-alih oleh pengeboman.

Baca Juga: Unggah Potret dengan Cut Syifa Usai Heboh Dijodohkan, Harris Vriza: Akhirnya Nyampe Juga ke Pelaminan

Wang mengungkapkan pembunuhan warga sipil Afghanistan oleh pasukan AS sering terjadi, dan dia menyebutkan beberapa contoh.

Pada tahun 2019 silam, serangan pesawat tak berawak AS secara keliru menewaskan sedikitnya 30 petani Afghanistan di provinsi Nangarhar.

Seorang mantan tentara AS dan seorang pilot pesawat tak berawak mengatakan dalam sebuah kesaksian untuk komite ahli PBB bahwa serangan pesawat tak berawak itu murni membunuh demi pembunuhan.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Berikut Bocoran Estimasi Jadwalnya

Menurut Wang, serangan udara AS menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil Afghanistan daripada statistik resmi pemerintah AS.

Pada tahun 2015, pasukan polisi anti-narkotika Afghanistan dalam sebuah misi diserang oleh jet tempur NATO dan 15 petugas tewas.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: People's Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah