PR DEPOK - Israel kecam rencana AS yang akan membuka kembali konsulat mereka di Yerusalem, yang secara luas menjadi basis untuk penjangkauan diplomatik ke Palestina.
Menurut Israel, rencana tersebut adalah ide yang buruk dan dapat mengacaukan pemerintahan baru Perdana Menteri (PM), Naftali Bennett.
Sebelumnya, pemerintahan Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibu kotanya dengan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv.
Baca Juga: Kembali Jadi Pengamen Jalanan, Tegar Septian: Sumber Pemasukan yang Lain Nggak Ada
Kemudian, mantan Presiden AS ini memasukkan konsulat mereka di Yerusalem barat dalam misi tersebut.
Pemindahan itu merupakan salah satu pemicu amarah orang-orang Palestina, yang ingin Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan yang diharapkan.
Kini, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk memulihkan hubungan dengan Palestina, mendukung solusi dua negara dan bergerak maju dengan membuka kembali konsulat.
"Kami pikir itu ide yang buruk. Yerusalem adalah ibu kota berdaulat Israel. Hanya Israel saja, dan oleh karena itu kami pikir itu bukan ide yang bagus," kata Menlu Israel Yair Lapid.