Sementara itu, mantan Dubes Afghanistan untuk Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekecewaannya terhadap langkah dan kebijakan Ashraf Ghani yang lebih memilih kabur meninggalkan tanggung jawab.
“Saya sangat kecewa dengan fakta bahwa mantan Presiden Ghani meninggalkan tanggung jawabnya," ucap eks Dubes Afghanistan untuk AS.
"Inilah yang mengejutkan saya, memang, saya setidaknya memiliki harapan yang lebih baik darinya. Pimpinannya ternyata dianggap korup,” kata dia menambahkan.
Untuk diketahui, setelah Ashraf Ghani melarikan diri dari Kabul sebuah laporan mengklaim bahwa mantan Presiden Afghanistan itu pergi meninggalkan negaranya dengan menggunakan helikopter yang diisi penuh uang.
Mengutip kedutaan Rusia di Kabul, kantor berita resmi Rusia melaporkan bahwa Ghani melarikan diri dari Afghanistan dengan helikopter yang penuh dengan uang.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj Dikabarkan Anak dari Anggota PKI, Simak Faktanya
"Adapun alasan runtuhnya rezim, mereka ditandai dengan bagaimana Ghani melarikan diri dari negara itu," tulis laporan itu.
"Empat mobil dikemas dengan uang, dan mereka mencoba menjejalkan sekantong uang lagi ke dalam helikopter. Tidak semua uang tunai berhasil masuk dan sebagian darinya dibiarkan tergeletak di lapangan terbang," lanjutnya.
Sementara itu, sejumlah pakar politik menyerukan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan badan independen untuk memulai penyelidikan terhadap Ashraf Ghani.***