PR DEPOK – Pejuang Taliban kabarnya dituduh memukuli dan menahan wartawan karena meliput protes di Ibu Kota Afghanistan Kabul.
Adanya insiden ini tentu menimbulkan pertanyaan atas janji kelompok itu tentang kebebasan media.
Dua wartawan surat kabar Etilaatroz Taqi Daryabi dan Nematullah Naqdi ditahan oleh Taliban saat meliput protes perempuan di barat Kabul pada Rabu pagi.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 10 September 2021: Friska Nekat Mencuri Perhiasan Nek Ratu
Selain itu dua wartawan surat kabar lainnya Aber Shaygan dan Lutfali dan Sultani bergegas ke kantor polisi bersama dengan editor surat kabar Kadhim Karimi untuk menanyakan keberadaan rekan-rekan mereka.
Akan tetapi, menurut pengakuan satu di antaranya, saat sampai di kantor polisi para pejuang Taliban mendorong dan menampar mereka serta menyita semua barang milik mereka, termasuk telepon genggam.
“Karimi baru saja menyelesaikan hukumannya ketika salah satu Taliban menamparnya dan menyuruhnya pergi,” kata Shaygan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Eks Pejabat Afghanistan Tuduh Ashraf Ghani Berbohong dan Biarkan Taliban Ambil Alih Negara
Tak hanya itu, Shaygan juga menyampaikan bahwa saat mereka memperkenalkan diri sebagai jurnalis, Taliban memperlakukan mereka dengan hina.