Lima Orang Pekerja Dilaporkan Tewas Selama Pembangunan Pavilion Dubai Expo 2020

- 2 Oktober 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi pekerja
Ilustrasi pekerja /Pixabay/Peggy_Marco
PR DEPOK - Dubai Expo 2020 mengakui bahwa lima pekerja tewas selama pembangunan pavilion negara pada pameran dunia terbesar itu.
 
Panitia Expo sebelumnya mengatakan bahwa 200.000 pekerja disiapkan untuk membangun pavilion dengan bekerja sekitar 240 juta jam dalam pembangunannya.
 
Pada konferensi pers sehari setelah pembukaan acara pada Jumat kemarin, juru bicara Expo Sconaid McGeachin tidak memberikan rincian tambahan dengan alasan menghormati para pekerja.
 
 
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The New Arab pada Sabtu, 2 Oktober 2021, namun ia berjanji pihaknya akan memberikan lebih banyak informasi mengenai korban di kemudian hari, tanpa merinci waktu yang tidak ditentukan.
 
Sebelumnya dilaporkan pada bulan lalu, parlemen Eropa mendesak negara-negara untuk tidak ambil bagian dalam Expo.
 
Dihimpun dari sumber, alasan utama Parlemen Eropa menolak karena mengutip praktik tidak manusiawi Uni Emirat Arab (UEA) terhadap pekerja asing.
 
"Menjelang Expo, bisnis dan perusahaan konstruksi memaksa pekerja untuk menandatangani dokumen yang tidak diterjemahkan dan menyita paspor mereka," 
 
"Mereka juga memaksa para pekerja pada jam kerja yang ekstrem dalam kondisi cuaca yang tidak aman dan memberi mereka perumahan yang tidak bersih,” kata resolusi itu.
 
 
McGeachin juga mengakui bahwa pihak berwenang mengetahui kasus-kasus yang melibatkan kontraktor "menahan paspor" dan terlibat dalam "praktik perekrutan" yang dicurigai dan pelanggaran keamanan tempat kerja di lokasi.
 
“Kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan itu telah ditangani dan sangat banyak campur tangan dalam kasus-kasus itu,” katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
 
UEA, sebuah kerajaan kaya minyak yang bergantung pada buruh migran bergaji rendah dari Afrika, Asia dan negara-negara Arab untuk menjaga perekonomiannya tetap berjalan, menghadapi kritik lama dari kelompok-kelompok HAM.
 
Namun para pejabat telah berjuang untuk menghadirkan citra positif untuk Expo, pameran dunia pertama di Timur Tengah yang berusaha memamerkan kebanggaan Dubai dan menarik jutaan pengunjung asing.
 
 
Buruh di UEA dilarang berserikat dan memiliki sedikit perlindungan, seringkali bekerja berjam-jam dengan upah kecil dan hidup dalam kondisi di bawah standar.
 
Panas terik Dubai di awal musim gugur terbukti berbahaya bahkan bagi mereka yang mengunjungi pavilion tersebut pada hari pembukaannya Jumat kemarin.
 
Dengan beberapa turis pingsan dalam cuaca lembab 40 derajat Celcius.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The New Arab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x