Dubai Expo 2020 Resmi Terselenggara, Paviliun Afghanistan Masih Kosong

- 2 Oktober 2021, 21:00 WIB
Area Luar Pembukaan Expo 2020 Dubai dengan Kembang Api/Instagram.com/@expo2020dubai
Area Luar Pembukaan Expo 2020 Dubai dengan Kembang Api/Instagram.com/@expo2020dubai /
PR DEPOK - Beberapa jam setelah pameran dibuka pada Dubai Expo 2020 Jumat kemarin, paviliun Afghanistan terpantau masih ditutup bagi pengunjung.
 
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Sabtu, 2 Oktober 2020, Afghanistan adalah salah satu dari hampir 200 negara yang berpartisipasi dalam pameran Dubai Expo 2020.
 
Sejatinya pameran negara itu berlangsung pada enam bulan yang lalu dan menghadapi penundaan selama satu tahun untuk memulai karena pandemi Covid-19.
 
 
Namun paviliun Afghanistan, yang diselenggarakan oleh pemerintah Afghanistan sebelumnya diambil alih oleh Taliban bulan lalu, tetap belum selesai dan ditutup untuk pengunjung.
 
Seorang penjaga keamanan di gedung tempat paviliun itu berada mengatakan mereka tidak melihat seorang pun bekerja di sana selama berminggu-minggu.
 
Tidak segera jelas apakah paviliun, yang terdaftar di papan nama yang tertera negara Afghanistan seluas 4,3 km persegi akan dibuka di kemudian hari selama pameran.
 
Seorang perwakilan Expo mengatakan bahwa Afghanistan adalah salah satu dari sejumlah kecil paviliun yang belum siap untuk dibuka, tanpa mengatakan kapan mereka akan dibuka.
 
Sementara pemerintah Dubai dan Kementerian Luar Negeri Uni Emirate Arab (UEA) juga tidak memberikan informasi lebih rinci.
 
Pemerintah Taliban sejauh ini gagal mendapatkan pengakuan internasional dan pemerintahannya yang semuanya laki-laki telah menghadapi kritik Barat sejak milisi Islam menguasai Afghanistan menyusul penarikan pasukan asing.
 
 
Namun selama upacara pembukaan Expo, bendera tiga warna Republik Islam Afghanistan ditampilkan di antara bendera negara peserta lainnya.
 
Sedangkan Taliban menyebut negara mereka telah berubah menjadi Imarah Islam Afghanistan dan menggunakan bendera yang berbeda.
 
UEA, sekutu dekat Amerika Serikat, menjamu mantan presiden Afghanistan yang kabur dari Kabul seiring Taliban mengambil alih negara, Ashraf Ghani.
 
Negara Teluk itu juga salah satu dari hanya tiga negara yang mengakui pemerintah Taliban ketika mereka terakhir memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001.
 
Meskipun paviliun Afghanistan ditutup, pengunjung masih banyak yang berkumpul di dekat lokasi tersebut.
 
Bukan untuk melihat paviliun Afghanistan, melainkan berkerumun untuk dapat memasuki outlet Al-Baik, makanan cepat saji Arab Saudi yang populer di Timur Tengah, yang bertempat di gedung yang sama.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x