Setelah 3,5 Juta Tahun, Komet Raksasa Dekati Bumi Lagi

- 9 Oktober 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi - Komet raksasa diprediksi kembali mendekati bumi setelah 3,5 juta tahun lalu.
Ilustrasi - Komet raksasa diprediksi kembali mendekati bumi setelah 3,5 juta tahun lalu. /TheOtherKev/Pixabay

PR DEPOK - Para ilmuwan menyebut bahwa sebuah komet besar sedang berusaha mendekat ke arah Bumi dan tata surya.

Komet raksasa itu dipercaya juga pernah mendekati Bumi sekira 3,5 juta tahun lalu.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, komet raksasa itu diberi nama Bernardinelli-Bernstein atau C/2014 UN271.

Baca Juga: Bansos PKH Anak Sekolah dan Ibu Hamil Cair Oktober 2021, Cek Cara Daftar Online Lewat HP

Disebut komet raksasa, lantaran memiliki diameter sekitar 100 km hingga 200 km. Dengan ukuran ini, komet itu seribu kali lebih besar dari komet-komet yang biasa terlihat.

Sementara itu, para astronom sebelumnya menyebut komet ini sebagai planet kerdil. 

Komet raksasa ini ternyata tidak mengancam Bumi dan bergerak melalui sebuah area di luar tata surya yang terdiri dari bebatuan es, yakni awan Oort.

Komet ini diperkirakan mencapai titik terdekat dengan Matahari dalam waktu sekira 10 tahun.

Baca Juga: Apa Itu Meterai Elektronik atau E-Meterai? Simak Penjelasan Berikut

Komet Bernardinelli-Bernstein juga diprediksi akan mencapai titik terdekat dengan Bumi yang jaraknya sekira 10,97 unit astronomi (AU) dari Matahari atau di luar orbit Saturnus, dalam prakiraan terjadi pada tahun 2031.

Para peneliti memperkirakan bahwa komet Bernardinelli-Bernstein telah mendekati tata surya kita pada 3,5 juta tahun yang lalu dengan melewati sekitar 18 AU dari Matahari.

Apabila pada tahun 2031 komet ini bisa dilihat dengan menggunakan teleskop, maka kita menjadi manusia pertama yang pernah melihat batu langin berukuran besar tersebut. Sebab, diprediksi pada 3,5 juta tahun lalu belum ada manusia di Bumi.

Baca Juga: Jadwal Sinema Spesial Trans TV Hari Sabtu, 9 Oktober 2021: Cody the Robosapien dan Enter the Warrior's Gate

Komet Bernardinelli-Bernstein ditemukan dalam program Dark Energy Survey, sebuah survei yang mengamati perluasan alam semesta pada 2014 lalu.

Proyek tersebut berlangsung sejak Agustus 2013 hingga Januari 2019.

Saat ditemukan, komet Bernardinelli-Bernstein tampak seperti planet kerdil. Itulah yang mendasari para astronom sebelumnya menyebut komet itu sebagai 'planet kerdil'.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Pujian Genius ke Jokowi Tak Masuk Akal, Ferdinand: Wajarhlah, Orang Tidak Punya Akal!

Dalam survei tersebut, para astronom memetakan 300 juta galaksi di langit selatan dan menemukan 800 objek di luar objek Neptunus, termasuk komet Bernardineli-Bernstein.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah