AS akan Melakukan Delegasi Tingkat Tinggi dengan Taliban Pertama Kalinya Sejak Penarikan Pasukan

- 9 Oktober 2021, 11:45 WIB
ilustrasi Amerika Serikat Mencari Jalur Darat untuk Lanjutkan Evakuasi Warga Afghanistan.
ilustrasi Amerika Serikat Mencari Jalur Darat untuk Lanjutkan Evakuasi Warga Afghanistan. /Amber Clay/Pixabay/

Baca Juga: 50 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Masjid Syiah Afghanistan yang Diduga Ulah Afiliasi ISIS

Sementara Taliban telah berjanji untuk lebih inklusif daripada ketika memimpin negara itu dari tahun 1996 hingga 2001, Amerika Serikat telah berulang kali mengatakan akan menilai pemerintah baru Taliban berdasarkan perbuatannya, bukan kata-katanya.

Taliban menarik diri dari eselon tinggi dalam untuk mengisi jabatan-jabatan teratas dalam pemerintahan sementara baru Afghanistan yang diumumkan bulan lalu, termasuk seorang rekan pendiri kelompok militan Islam itu sebagai perdana menteri dan seorang buronan dalam daftar terorisme AS sebagai menteri dalam negeri.

Tidak ada orang luar dan tidak ada wanita di kabinet.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan pada hari Minggu bahwa perilakunya hingga saat ini "tidak terlalu menggembirakan."

"Kami pasti akan menekan Taliban untuk menghormati hak semua warga Afghanistan termasuk perempuan dan anak perempuan dan untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dengan dukungan luas," kata pejabat AS itu.

Dia menambahkan bahwa ada perbedaan antara janji-janji Taliban untuk melanjutkan perjalanan dan implementasi yang aman.

Baca Juga: PeduliLindungi Sudah Terintegrasi dengan 15 Aplikasi Berikut, 35 Lainnya Masih Diuji Coba

"Secara praktis, implementasi komitmen mereka tidak merata. Memang benar bahwa kadang-kadang kami menerima jaminan dari tingkat tertentu tetapi kemudian menindaklanjuti jaminan itu benar-benar tidak merata," kata pejabat tersebut.

Amerika Serikat telah secara langsung memfasilitasi keberangkatan 105 warga AS dan 95 penduduk tetap yang sah dari Afghanistan sejak 31 Agustus, ketika penarikan AS selesai, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pada hari Kamis.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah